Tentang 30 Hari Cerita Cinta

04 October 2011

Tak Mampu Mendua

"Tasya, nanti kamu yang dateng ke rapat BEM ya di kampus Trisakti, mau ada rapat aksi." Kata ketua senat fakultasku dan itu berarti perintah.
"Terus aku ke kampus itu sama siapa?"
"Kamu pergi sama ketua senat fakultas lain ya sya" jawab ketua senatku.
Ada empat fakultas di kampusku, aku hanya kenal dengan ketua senat fakultas HI yaitu Randi. Aku yang tidak terlalu mengerti tentang rapat ini, hanya duduk disamping Randi dan mencatat jalannya rapat untuk laporkan kepada ketua senatku.
Aku memutuskan untuk terlibat dibanyak kegiatan kampus, mulai dari kegiatan majalah kampus sampai ke organisasi fakultas pun aku terlibat. Buat apa? Buat mengalihkan pikiran aku dari Galang, Galang yang aku pikir sudah benar-benar berubah kini kembali menghilang.
Aku datang ke kampus dari pagi karena jadwal kuliah aku pagi dan pulang malam setelah selesai mengurus majalah kampus dan organisasi. Kesibukkan dan teman-teman baru membuatku bisa terus melangkah.
***
"Tasya…Tasya…." Sebuah suara terdengar dari dalam ruangan, aku membalikkan badan dan mencari suara siapa itu. Sudah seminggu ini setiap aku lewat ruangan di fakultas HI , ada yang selalu memanggil nama aku. Tetapi sampai sekarang aku tidak pernah tahu siapa yang memanggilnya.
Memasuki minggu kedua, akhirnya aku tahu siapa pemilih suara yang selalu memanggil aku, ternyata itu suara Randi sang ketua senat HI. Sejak saat itu aku dan Randi menjadi dekat. Setiap malam Randi menelpon aku,berbagi cerita, menemani aku melewati malam sampai aku tertidur baru dia akan mematikan telponnya.
Hingga saat ini Randi belum tahu status aku yang sebenarnya, aku sebenarnya sudah memiliki kekasih hati, ya kekasih hati yang sudah hampir sebulan dia menghilang tak memberi kabar berita, Galang yang sesuka hati pergi dan kembali tapi aku tetap berusaha bertahan dengannya.
***
Malam ini aku harus mengatakan kepada Randi kalau aku sudah memiliki kekasih, aku ngga mau memberikan harapan ke Randi walaupun sebenarnya aku suka dengan dia.
"Randi, aku mau kasih tau sesuatu ke kamu" Aku terdiam,lalu.. "Aku sebenernya sudah punya pacar" satu tarikkan nafas aku ucapkan
Sunyi…sunyi….tak ada jawaban dari seberang sana, aku ingin berbicara lagi tapi biarlah aku tunggu sampai Randi bereaksi.
"Tasya, kenapa kamu bilang itu ke aku?"
"Karena kalau kamu emang suka dengan aku, aku ngga mau kamu berpikir kalau aku itu masih sendiri"
"Ya,mungkin aku terlalu PeDe berpikir kamu masih sendiri, tapi kamu terlihat seperti single Tasya. Kamu ada di kampus dari pagi sampai malam, kamu bisa aku telpon sampe kamu tidur, terus kalau kamu punya pacar kapan kamu ketemu pacarmu dan telponan dengan pacarmu"  kata-kata Randi yang panjang itu sekarang berbalik menohok aku, Randi punya alasan untuk menyimpulkan kalau aku itu sendiri.
"Udahlah, pokoknya pacarku ada" jawabku sambil menahan rasa sakit ini.
" Tasya, kita sudah deket aku mau kamu cerita sama aku. Kenalkan aku sama cowo kamu ya Sya" Kembali aku dikejutkan kata-katanya.
" Aku ngga tau Randi, aku ngga tau cowoku ada dimana,lagi ngapain…aku ngga tau. Dia ngga menghubungi aku hampir sebulan ini" jawabku sambil terisak.
" Kamu digantungin sama cowo kamu Sya? Tasya, denger aku ya disini aku berbicara sebagai pria. Kamu itu perempuan luar biasa menurut aku karena kamu cantik, pinter, baik jadi ngga semestinya kamu diginii."
Belum sempat aku menjawab Randi melanjutkan omongannya " Aku mau ketemu sama cowo kamu Tasya, aku mau bilang ke dia kalau dia udah ngga sanggup buat jagain kamu, biar cowo lain yang jagain kamu"
***
Dua minggu kemudian aku baru berhasil bisa menghubungi Galang dan hari ini kami akan bertemu. Aku sudah membulatkan hati untuk keputusan ini, apa pun alasan Galang kemaren dia menghilang, aku akan tetap pada keputusan ini.
"Akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi…….'
Galang memotong kalimat aku dengan alasannya seperti biasa "Aku sibuk sya"
"Udahlah Galang, aku ketemu karena aku mau bikin semuanya jelas. Kamu ngejalanin hubungan ini sesuka hati kamu. Kamu menghilang, ninggalin aku terus nanti tiba-tiba muncul. Kita udah coba untuk kedua kalinya dan kamu masih kayak begini" aku berbicara panjang lebar mengeluarkan keluh kesah aku.
"Sudahlah Galang, kita udahin aja hubungan kita. Kayaknya ada yang salah sama kita kalau kita berhubungan sebagai sepasang kekasih. Kamu jauh lebih menyenangkan saat bukan jadi pacar aku." Lanjutku.
Sama..sama seperti dulu, hubungan ini berakhir dengan aku sebagai pengambil keputusan dan tanpa pembelaan apapun dari Galang. Yang berbeda, sudah ada Randi yang siap menemani aku dan memberikan aku kebahagiaan.
To Be Continue
Namun kau hilang 'tuk menjauh
Pergi dan meninggalkan cerita
Mendua aku tak mampu
Mengikat cinta bersama denganmu
Maaf jika kau terluka
Saat aku memilih dirinya
(Tak Mampu Mendua- Kahitna)


~ (oleh @nongdamay)

No comments:

Post a Comment