Tentang 30 Hari Cerita Cinta

Showing posts with label Best Moments in Our Love's Life. Show all posts
Showing posts with label Best Moments in Our Love's Life. Show all posts

23 September 2011

#11 Moment yang kesebelas


"kehilangan yang terberat adalah kehilangan seseorang yang tidak pernah kita miliki...."
   
    Aku rasa aku sudah tidak waras lagi saat mengiyakan permintaan Bram.
Tapi aku terlalu lelah berpikir, terlalu lelah untuk berargument dan kubiarkan saja mulutku menucapkan kalimat
"Iya, Aku Mau Bram!!..
Kilas balik petengkarang dengan Bram malam itu.
"Kamu pilih aku atau dia Bram?"
"Hei sayang, jangan main main dengan permintaan kamu. Be wise what you wish for!!"
"Aku gak main main Bram dan tolong stop memanggilku dengan sebutan tolol itu, SAYANG!!"
"Jangan judes gitu Ruth, ini untuk kita"
"KITA??? Pernah ada kita? atau hanya kamu dan egomu dan nafsumu mencumbui dua wanita"
"Ruth, stop sayang.. please. Hatimu terlalu lembut untuk berucap semua itu. aku mohon dengarkan hatimu Ruth"
"Dan aku mohon dengarkan pertanyaanku Bram. Memilih dan Kepastian!"
"............ kamu masih ingat dengan percakapan kita dulu, tentang jodoh dan soulmate.
Ruth for some reason I do believe you are my soulmate my true love dear, stay with me please...!!"
Mata Bram berkaca kaca mengucapkan kalimat tersebut dan ada kesungguhan disana.
" How's your fiancee?"
"Dia jodohku Ruth"
"... Ok Bram, sekarang aku tahu siapa pilihan kamu. TINGGALKAN AKU SEKARANG."
"Ruth, tidak ada yang perlu dipilih sayang,
sudah takdir kita bertiga dalam hubungan ini dan aku tidak akan melewatkan walau hanya sekelebet mata"
"Kamu egois. Lelaki Egois."
"Egois karena cinta dan cinta itu kamu, Ruth Nadya.."
Kubiarkan saja kamu menarikku kedalam pelukanmu, pelan pelan kamu menyenderkan kepalaku dipundakmu.
Pundak yang biasa kusinggahi kalau aku lelah dan masih bau tubuh yang sama saat aku memelukmu.
"Ruth, jangan pergi sayang."
"Terus kamu maunya kita bagaimana?"
"Kamu mau jadi pacarku?"
Setelah sekian lama, baru kali ini Bram memintaku jadi pacarnya secara resmi.
Aneh dengan status dia yang sudah bertunangan.
"Pacar, Pacaran dengan orang yang sudah bertunangan?"
"Cerita cinta banyak versinya Ruth.."
"Bram, aku takut sendiri, aku takut kesepian"
"Iya ada aku sayang, kamu tidak akan sendirian...."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
   
    Masih ada sisa sisa kemarahan untuk Bram,tapi kucoba untuk tidak pakai logika karena aku memang sudah gila. Mengiyakan jadi selingkuhan seseorang yang akan menikah 3 bulan lagi. Apa itu namanya kalau bukan gila.? Whatever, saatnya berdiri untuk sesuatu yang dipercayai walau harus sendiri. Bram akan kembali pada Natalia dan Riri tentu tidak akan membelaku. Pada akhirnya aku akan sendiri. Bukankah seseorang memang padaakan sendirian? Kematian? Aku tidak ingin menjemput kesendirianku terlalu cepat, biar kunikmati dulu perasaan yang mematikan ini.
Riri seperti ingin menelanku bulat bulat. Sudah bisa kuprediksi reaksinya mendengar pengakuanku.
"Bajingan juga laki lu itu ya, mainnya kok main belakang. Gak cukup bini satu ya?"
"Ri dia punya nama..."
"Terserah Ruth! Sekarang gue tanya sama lu, apa yang bikin lu merendahkan diri gini mau jadi selingkuhan? Hah?"
"Gue sayang Bram dan gue gak mau sendiri.."
"Hei Nona Ruth Nadya, ada Bernard. Bernard yang jelas jelas masih sayang banged sama Lu.."
"Bernard masa lalu Ri.."
"Selain bodoh lu juga gengsian ya. Gengsi karena udah mutusin Bernard secara sepihak dan sekarang Lu ngemis ngemis biar bisa tetep sama Bram walau hanya SELINGKUHAN"
Riri terkenal dengan tikaman kata katanya, dan sialnya apa yang dia katakan hampir semuanya benar.
Aku terpojok benar benar terpojok dan tidak ada ruang untuk aku mebela diri.
"Ruth, gue gak ngajarin lu soal moral dan agama. Engga.
Gue cuman ngingatin lu soal karma. Siapa tadi nama saingan lu itu, Natalia?? Oh, dia perempuan sama kayak kita. Kalau lu jadi dia gimana?"
"Ri, cukup sudah terlalu sering gue mikirin perasaan orang lain. Lagian Bram kurang bahagia sama tunangan dia tuh"
"bahagia dia bukan tanggung jawab lu!!
Jadi lu berharap 3 bulan ini ada keajaiban mereka bubar dan jadi sama lu, GITU?
jangan ngimpi... Gue kasih tahu ama lu, kalaupun Bram bubaran ama cewenya gak akan dia memilih elu,
GAK AKAN!! Itu akan dia lakukan untuk membela egonya. Percaya ama gue"
"Ri, cukup. Sekarang ini kita berbicara tentang masalah gue, biar gue yang selesaikan"
"Maksud Lu"
"Thank You for asking and caring Ri, I can handle this.."
"Lu bahagia dengan pilihan lu Ri?"
"Iya gue bahagia Ri, as long as Bram with me.."
"So you don't need me anymore Ruth.."
"Ri...."
"Oke FINE, semoga lu bener bener bahagia.."
"Ri...............!!!!"
    Aku tahu Riri, dia tidak akan menarik ucapan yang sudah melewati mulutnya.
Benarkan, memilih Bram berarti aku harus sendiri.
Kembali airmataku datang.

BBM dari Bram
"Sayang lagi apa? udah makan?
"Udah, kamu?"
"Lagi nih, kok gak semangat gitu.."
"Aku berantem sama Riri bout us"
"Kamu nyesel?"
"No Bram, sedih aja.."
"Dear, I'm sorry.. abis makan aku ketempat kamu ya.."
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
    Keadaan yang paling membingungkan itu saat benar benar ingin tapi juga benar benar takut.
Ingin meninggalkan Bram tapi takut kesepian. Kembali pada Bernard? Bukan pilihan.
"Nad lagi apa? Kamu kok gak sama Riri, aku lagi makan nih sama dia di Nagoya sini dong.."
SMS dari Bernard dan aku memilih untuk tidak membalasnya..
    Beberapa hari ini terlalu melelahkan. Selain memabukkan, membuat gila cinta itu juga melelahkan.
Bram, tidak kamu ingin merevisi cinta kita ini? Atau kamu memohon pada Tuhan gitu untuk waktu yang lebih lama.
Atau kenapa bukan aku dulu yang kamu kenal pas kamu kecil,kenapa harus Natalia dan juga kenapa kalian harus dijodohkan?
Atau tidak punya kuasa kah kamu untuk menolak perjodohan itu?
    Tuhan bisakah kupinjam sebentar buku kehidupanmu?
Untuk kulihat nama siapa yang akan tertulis mendampingi Bram? walaupun aku yakin bukan namaku disana.
Tapi selalu ada harapan kan Tuhan?
Atau memang cinta itu seperti ini, Cinta yang dariMu?
Kenapa KAU mengizinkan kami bertemu, mencintai tapi tidak saling memiliki?
    Aku tertidur dengan pertanyaan kenapa kenapa dan kenapa.
Dimimpiku kulihat Bernard yang memandangku dari jauh.
Dia merentangkan tangannya  seakan memberi tanda padaku untuk mendekat dan mendekapnya.
Selangkah aku maju tapi Bram mencegatku.. "Ruth kamu milikku...."
Di dunia mimpi pun aku selalu mengiyakan kamu Bram..
Aku kamu si pelaku cinta dan aku benar benar menikmatinya Bram...
To be continued


~ (oleh @fredricanatasi)

22 September 2011

#10 Moment yang kesepuluh

    Tuuuut tuuut.. Ada pesan yang masuk ke HP ku. Nomer tak dikenal +0811xxxxxx.
Dengan mata yang masih terpejam aku membaca menu "Message"
"Hi Ruth, ni gue Grcase temennya Bram yang ketemu tempo hari, boleh ketemu?"
    Seketika mataku melek melihat ada tertulis nama Bram. Eh ini Grace yang waktu itu kan? Grace yang mandang aneh sama aku? Kok sekarang dia ngajak ketemu? Tunggu ini hari Senin dan jadwal orang kerja jadi tidak mungkin hanya untuk sekedar basa basi. Tapi kan Grace ke Batam buat liburan jadi ya gak ada jam kerja dong?? GIMANA KALO BRAM KENAPA KENAPA??? kenapa aku gak kepikiran dari tadi sih? Begooooo Begooo...... Tidak membalas SMS tapi langsung kutelepon orangnya dan sebelum terdengar sahutan dari seberang sana aku membombandir Grace dengan todongan pertanyaan.
"Grace, Bram gak kenapa kenapa kan?" Nada tinggi dan khawatir 300%
"Hallo, ini siapa??????"
"Maaf Maaf Grace, ini gue Ruth.."
"Hooh Maaf, gue gak lihat nomer lu, pas angkat lu udah tereak aja.."
"Iya, habisanya lu sms gue ngajak ketemuan, gue mikirnya penting banged pasti"
"Iya emang PENTING..!! eh kok lu khawatir banged sama si Bram??"
"Ya iyalah gue khawatir, scara dia pacar gue"
"Pacar????"
"Iyaaaa...."
"Oh?? sejak kapan???Ok terus kapan kita bisa ketemu Ruth, ada yang mau gue sampein gak bisa via telp?"
"Kenapa sih?"
"Nanti juga lu tahu..."
........................................................................................................................
"BILANG LU BERCANDA GRACE....."
"Ruth, gue gak akan bercanda untuk hal serius seperti ini!!"
"Tapi kenapa Bram lakuin semua ini ke gue? kenapa? salah gue apa Grace???"
"Untuk itu lu tanya sendiri orangnya!! Tidak seharusnya gue yang nyampein ini ke elu, kalau memang Bram laki laki dia yang harusnya bicara langsung pada lu. Tapi denger Ruth gue juga gak rela sahabat terbaik gue dikhianati seperti ini, pengen rasanya gue gampar elu. Tapi gue juga wanita dan setelah gue tahu, lu gak tahu apa apa tentang Bram, gue gak bisa ngomong apa apa lagi.."
    Hanya suara isak tangis kami yang terdengar. Aku menangis karena merasa Bram sangat jahat padaku dan Grace menangis untuk sahabatnya. Tuhan, kenapa semua cerita cintaku KAU putar dalam hitungan jam? Kenapa Grace yang tadinya hanya liburan ke Batam KAU pakai sebagai messanger. Kenapa Tuhan? Kenapa? Ini ada apa?
Semakin aku bertanya, semakin terasa hatiku sakit..!!!!! BRAM JAHAT!!!!!
Menahan gejolak amarah, kuberanikan diri bertanya pada Grace.
"Lu sudah lama kenal sama Bram?"
"8 Tahun yang lalu saat kami bertiga masih kuliah di Singapore?"
"Sejak kapan mereka pacaran?"
"Ruth, sebaiknya lu minta penjelasan sama Bram, bukan tempatnya gue untuk jelasin ini semua.
Satu hal yang harus lu tahu, tolong tempatkan posisi lu seandainya Lu adalah Natalia.."
    Grace memelukku, tidak ada marah dipelukannya hanya kekuatan yang diberikan kepadaku. Apakah karena aku sebenarnya korban? Korban dari keserakahan Bram? Yang merasa tidak cukup akan satu perempuan!! Ingin rasanya kucekik Bram sampai matanya mendelik.
"Ruth, gue cabut dulu ya. Gue percaya lu bisa bijaksana ngadepin ini semua. Lu dan Natalia sama sama wanita dan lu pasti tahu rasanya jadi dia. Bukan salah lu juga, pakai hati dan kepala dingin Ruth. Take care dear, kalo butuh apa apa telpon gue aja... see you later!"
"Thanks Grace, take care juga ya"
    Tak sanggup aku berkata banyak pada Grace dan aku hanya memperhatikan punggungnya menghilang meninggalkan ruang tamuku. kembali aku terisak dan kuseret badan ke kamar berharap dengan memejamkan mata ini semua hanya MIMPI BURUK...
    Berapa jam aku tertidur? Yang kuingat aku hanya menangis, menangis dan dalam mimpi pun aku menangis. Semakin aku meringkukkan badan, semakin aku merasa lelah. Banyak yang ingin kupertanyakan dan Bram berhutang penjelasan padaku. Permainan apa ini? Aku merasa tidak pernah ikut casting?
Tolol.... cinta memang membuat manusia jadi tolol..
Sedikit kuputar memori tentang aku dan Bram. Bram yang kenapa sering ke Bandung, Bram yang kenapa kalau di Bandung bagaikan diculik alien, tentang telpon aku yang selalu di reject kalau di Bandung, Bram yang tidak pernah mengizinkan aku ikut ke Bandung, Bram dengan semua kerja tapi disana ada calon istrinya yang harus dikunjungi dan sekarang mereka sedang mempersiapkan acara pernikahan 3 bulan lagi!!!
    SEE.... bagaimana aku ditipu mentah mentah sama Bram yang brengsek itu?
Rasanya ingin semua kata makian aku keluarkan untuk mengumpat Bram, tapi mengingat moment-moment dan hari hari yang kami lewati aku menangis lagi dan yang paling menyakitkan sebenarnya adalah karena
AKU MENCINTAI BRAM!!
    Sudah tiga hari aku tidak keluar rumah, tidak juga menjawab telpon, SMS dan BBm dari Bram Riri dan Bernard. Masih menangis dan hatiku masih berkabung. SMS dan BBM terakhir yang aku terima :
"Ruth Lu kemana aja sik??? HP Matii... Woiiiii, are you OK???"
"Sayang, kema aja????"
"Hun aku sedih, kamu tidak pernah ngasih aku kabar berarti kamu benar benar tidak butuh aku lagi ya? Are you Ok my Nadya? Feelingku gak enak.." 
Riri, Bram dan Bernard... Aku menangis lagi..
- - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - -
"Bram kapan kita bisa ketemu" tanpa tedeng aling aling aku langsung bertanya saat Bram baru angkat telpon dariku.
"Ruth, kemana aja sudah 3hari kamu gak bisa dihubungi...!!"
"Aku tunggu di rumah  2jam lagi.."
"Ruth kenapa sih??"
"Jangan telat Bram.. Bye!!"
Judes bercampur marah aku mengundang Bram datang kerumah, ini harus diselesaikan.
- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - --- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - --- - - - - - -
"BRAAAMMMMMMM.. denger ya, aku sudah muak dengar kata kata maaf kamu 3jam terakhir ini, gak ada kalimat lain lagi apa? dan selama itu aku gak nemuin alesan tuh KENAPA KAMU LAKUIN ini sama AKU.
Kenapa Bram???? Jawab dong...."
"Ruth, tenang dong sayang..."
"Sayang???? Sayang lu bullshit tahu gak..!!"
"Ruth boleh aku berbicara?"
"Silahkan,karena ini terkhir kalinya gue mau berurusan sama Lu.."
"Ruth, aku sayang sama kamu... Oke lelaki seperti gue pantes dibilang gak punya hati.
Tapi kamu harus tahu dong  kenapa aku lakuin ini?"
"Kenapa????"
"Karena aku gak mau kehilangan kamu Ruth!!"
"Bram 3 bulan lagi Lu sudah mau nikah! Permainan gila macam apa ini? dan kenapa aku harus terlibat? Gimana perasaanku Bram? kamu tahu gak dan sakitnya gimana dengan Natalia calon istri kamu?"
"Ruth, awalnya aku hanya ingin menawarkan kamu persahabatan, tapi semakin hari aku semakin tidak bisa lepas dari kamu. Kamu yang sudah masuk ke hari hariku, kamu yang sudah masuk ke daftar orang penting buatku dan kamu sudah masuk kedalam hatiku..."
"Bram, kamu pria yang sudah mau menikah, sadar gak sih? Satu lagi alesan kamu ke Bandung selama ini bukan buat kerja kan? Mau ketemu calon istri kamu kan? dan tentunya persiapan pernikahan kalian?"
Semakin tinggi nada suaraku, semakin deras airmataku dan hatiku semakin sakit!!
"Aku dan Natalia sudah kenal dari kecil dan kita juga kuliah bareng di Singapore.
Kami dijodohkan Ruth. Hubunganku dengan Natalia juga sudah terlalu biasa, sudah dekat dari kecil tidak ada lagi yang istimewa. Setahun terakhir ini kami LDR, dulu aku berharap dengan jauhnya jarak, bisa menambahkan sedikit rasa dihatiku untuk menghalau rasa jenuh. Tapi tidak.. Natalia anaknya lurus dan tidak neko neko, apapun yang aku katakan akan diiyakan sama dia"
Bram berhenti, menhela napas. Kutatap matanya, mata yang lelah dan ada penyesalan disana.
Tidak aku tidak mau ditipu lagi.
"Lanjutin Bram, aku berhak tahu tentang wanita yang tunangannya hampir kurebut.."
"Aku bosan menjalani hubungan dengan dia yang sudah 29 tahun kukenal, bosan Ruth.."
"Tapi itu bukan alesan untuk berkianat Bram.. bukan.."
"Siapa yang sanggup menolak pesona kamu Ruth, saat aku merasa paling jenuh, bosan dan kosong tepat kamu datang. menawarkan senyuman, menawarkan cerita dan kita sama sama kesepian, iya kan?"
"Tapi kamu bohong sama aku?"
"Aku bohong soal apa, statusku? kamu tidak pernah bertanya!! semua yang kita jalani, tejadi begitu saja Ruth.."
Aku membenarkan kata kata Bram, tidak pernah ada komitment diantara kami..
"Terus PUAS kamu sekarang?"
"Ruth, Maaf jangan nangis lagi, please... Aku akan pergi asal kamu berhenti nangis!"
"Dengan kamu pergi, semuanya akan baik baik saja gitu?? Enak banged"
"So, what should I do Ruth??"
"KAMU PILIH AKU ATAU DIA BRAM....??"

~ (oleh @fredricanatasi)

21 September 2011

#9 Moment yang kesembilan

"Mimpi tidak selalu bersanding indah dengan kenyataan dan terlalu banyak cinta adalah petaka..."

"Ruth,kenapa diam aja sih?"
    Teguran Bram membuyarkan lamunanku. Sudah hampir satu jam kami di Cafe ini dan kopi yang aku pesan tidak juga kusentuh.Biasanya aroma kopi selalu membuat bergairah (walau sesaat) dalam kondisi apapun, sekarang perasaan bercampur aduk "mixed feelings". Bernard datang membawa kenangan yang kami miliki. Benar, kenangan itu seperti bangke, walau dikubur sedalam apapun jika (tidak sengaja) digali kembali dia akan menyeruakkan aroma yang sesungguhnya. Tiga tahun kubiarkan tertidur dan tidak sekalipun aku mengusiknya justru Bernard sendiri yang datang dan membersihkan semua debu debu yang menghalanginya supaya bebas terbang. Sekarang tepat didepanku ada Bram, dengan segala pesonanya dan menawarkan cinta yang siap dinikmati. Semua baik baik saja sebelum aku bertemu Bernard dua hari yang lalu.
    Aku benci lelaki itu, lelaki yang selalu bisa mengacak-acak perasaanku. Tapi kali ini aku tidak boleh kalah, sudah keputusanku untuk bertahan dan memilih Bram walau nanti aku yang kalah.
"Hei Sayang, Ruth ada apa??"  Dengan lembut Bram menyentuh tanganku.
"Maaf maaf Bram, aku kurang enak badan aja. Eh gimana, selama 2minggu kamu di Bandung? Proyeknya udah siap? Gak balik balik kesana lagi kan?"
"Kamu gak dengerin aku ngomong dari tadi ya? Projectnya belum kelar sayang tapi belum pasti juga kapan mau kesana lagi.."
"Huuuuuuh bini ditinggal terus..."
    Obrolan kami terputus karena ada seorang cewe yang tiba tiba ikut nimbrung di meja kami.
"Heeii... BRAAAMMMM!" sekilas aku melirik wajah yang punya suara begitu sumringah bertemu dengan Bram. Siapa dia? ada cerita apa yang dia tawarkan. Lah, kenapa aku curigaan pada setiap orang baru yang ada hubungannya dengan Bram.
"Loooohhh Grace?? Kok Eluuu disini???" Bram menjawab dengan kalimat yang terbata dan terkejut..
"Iyeeee ini gueeeeee lagi melancong ke Batam, kita ketemu disini sengaja gak ngabarin lu Hahahah.. eh Maaf nyerocos aja, siapa dia?"
Yang katanya bernama Grace itu melirik kearahku dengan pandangan penuh tanya juga,untuk menjaga kesopanan kuulurkan tangan.
"Gue Ruth"
"Grace!! Bram banyak nih yang mau gue tanyain, tapi sekarang gue buru-buru tar gue telp ya dan kita ketemuan. Ok byee, Bye Ruth"
"Bye Grace"
Kulihat parasnya Bram berubah seketika.
"Bram, kamu kenapa?"
"Gak apa-apa kok, kopi kamu diminum tuh."
"Besok malem aku jemput ya, kita ke Harbourbay. Aku kangen obrolan kita ditepi laut Ruth.."
Kuiyakan dengan senyuman.
.....................................................
From : +620812xxxxxxxx
"Maaf seperti apa yang kamu minta dan bagaimana caranya untuk mendapat pelukanmu kembali Hun?"
To : +620812xxxxxxxx
"Tidak ada yang salah dan tidak ada yang perlu dimaafkan karena tentang kita bukan kesalahan dan masalalu kita cintalah yang memilih jalannya"
From : +620812xxxxxxxx
"Sekarang aku disini. maukah kamu kembali menjadi Tuan Putriku?"
 To : +620812xxxxxxxx
"Tidak seharusnya kita memaksakan kehendak. Cinta lama sudah usang dan hati bersiap untuk cinta yang baru.."
From : +620812xxxxxxxx
"Maaf Tuan Putri, selamanya cintaku akan memujamu... btw Ruth kamu sudah punya pacar baru ya?! :( "
Kuakhiri SMS-an dengan Bernard dan tidak mejawab pertanyaan dia yang terakhir. Maafkan aku Nard!
........................................................................................................................... 
    Kumatikan lampu kamar dan aku bersiap untuk tujuan berikutnya "Dunia Mimpi" tempat dimana semuanya lebih indah. Dan aku berharap bertemu Ibu peri dan mau membagi sedikit rahasia bagaimana untuk tidak bimbang lagi, karena sebenranya aku tidak ingin membagi cinta juga tidak ingin menyakiti siapapun. Tapi sebelum benar benar memejamkan mata, kubaca ulang surat kecil yang aku tuliskan tapi belum sempat kusampaikan untuk Bernard.
"Kita pernah punya cerita dan itu tidak bisa dihapuskan. Kita pernah punya cinta dan itu tidak aku pungkiri. Saat bersamamu aku melewati banayk hari hari indah dan berbagi pelukan yang hangat. Kamu membuat aku menjadi wanita yang sangat dicintai dan bersama kamu aku menjadi diriku sendiri. Sempat aku bertanya, kenapa aku yang kamu pilih menjadi Tuan Putrimu? Kita bagaikan langit dan bumi! tidak perlu aku paparkan alasannya tapi cukup dengan komentar orang orang "Gue heran kenapa Bernarad mau sama Lu ya..!!" Sebuah bentuk sindiran yang menjadi penghargaan buatku. Tapi kamu datang dengan keyakinan "Hatiku yang memilih kamu Hun.." Akh betapa beruntungnya aku..
Tapi cinta tidak sellau berjalan lurus lurus saja, begitu juga dengan cinta kita. Itu karena kamu memutuskan untuk meninggalkan aku. Aku tahu bukan maunya kamu begitu.Sekolah dan masa depan. Aku tidak bisa menghalangimu Hun dan 3 Tahun yang lalu kubiarkan kamu pergi...
Sekarang kamu datang lagi? semua sudah tidak sama!! Bukankah kita harus berani mengambil resiko dari segala perbuatan kita? itu salah satu bagian dari kedewasaan. Kita tidak lagi saling memiliki dalam artian sebenarnya tapi percayalah kamu satu lelaki terbaik yang aku punya....
Sayang untuk kamu selalu ada Nard... pelukan untuk kamu selalu ada Hun...
Tetap berjalan ada cinta lain diujung jalan yang menanti kamu dan aku akan bahagia untuk itu..."
......................................................................................................................
Aku tertidur dan memimpikan Bram diujung sana, menangis melihat perselingkuhan hatiku.
TIDAK... Bram aku memilihmu sayang. Semua akan baik baik saja.

To be continued


~ (oleh @fredricanatasi)

20 September 2011

#8 Moment yang kedelapan

Moment yang kedelapan..

" Hallo, siapa ini?"
" Hun, ini Aku.."
    DEG!!!! siapa lagi yang manggil aku dengan sebutan Hun, selain Bernard. Sekali lagi aku mengecheck layar HP memastikan aku tidak salah lihat, +62812XXXXX ini nomer Indonesia, berati dia sekarang sudah di Indo, dimana di Jakarta., di Batam? Belum sempat kutanyakan, bahkan aku tidak berkata apa apa saat dia mengatakan ingin bertemu. Untuk apalagi pikirku? 3Tahun yang lalu dia memutuskan berangkat ke Jepang, itu adalah pilihannya dan sekarang aku juga pilihan.
    Aku tidak ingin silaturahmi kita putus Hun. Alasan inilah yang membuat aku mengiyakan ajakan Bernard untuk bertemu malam ini di Teras Cafe, salah satu tempat makan malam favoritku.  Bukan, bukan...ini bukan semacam cinta lama bersemi kembali, ini hanya menjalin silaturahmi. Teman, iya dia hanya teman. Bram, kamu tidak perlu khawatir sayang, aku akan menjaga hatiku. Bisikku seolah meyakinkan diri sendiri.
    .....................
" Hai, Hun.. Pa kabar kamu? Im here, can I get a Hug?"
Sapa Bram saat aku masih berdiri dibelakang kursi yang telas dipesan Bernard. Dia masih ingat semuanya, termasuk letak meja dan warna lilin kesukaanku.
"Nadya...  how are you Hun?"
    Aku masih diam saat Bernard menarikku kedalam pelukannya. Dia masih menggunakan parfum yang sama,Bvlgari BLV Blue. Aroma yang sangat dan masih kusukai. Dulu aku sering kali meminta Bernard untuk berganti pakaian dengan yang baru, supaya baju lama yang telah dipakainya seharian bisa aku cium cium dan bawa tidur karena selalu membuat aku merasa aman dan merasa didekat dia. Pelukannya juga masih sama, kuat tapi sangat menentramkan.
"Hun, I really miss you.. Say something please"
Aku terkejut, sudah melamun cukup lama dipelukan Bernard. Ada rasa yang berdesir di hatiku, seharusnya tidak disana.
" I miss you too Nard.. am just fine without you here.. Im doing FINE.."
Aku menekankan kata FINE diakhir kalimat, supaya dia menangkap sinyal yang aku kirimkan, aku baik baik saja tanpa dia dan semakin baik dengan adanya Bram disampingku.
"Nard, Im not your Hun anymore?? where is my old Nadya.."
"You kill her when you left me 3 years ago.."
"Hun, untuk sekolah untuk masa depan kita, 3 Tahun aku menjaga hati buat kamu dan sekarang aku sudah pulang Nad.. AKU ADA DIDEPAN KAMU SEKARANG.."
"Nard, everything changes.. Me too, sorry.."
"What can I do to get back My Nadya, Tell Me!!  Everything Hun, please.."
Kulihat keseriusan di mata Bernard, 2tahun menjalin hubungan dengan dia cukup membuat aku tahu, bukan tipenya untuk memohon sesuatu yang tidak pennting. Aku hanya bisa diam dan menarik kedua tanganku yang sedari tadi degenggam Bernard.
"Oke, relaks Hun, kita makan dulu ya.. aku pesenin.."
    Dan semua menu kesukaanku tidak ada yang kurang dari daftar pesanan Bernard. sebagian hatiku luluh untuk tidak terlalu bersikap judes.
"Hun, kamu kenapa diem terus.."
"Aku gpp kok, awkward moment tahu, 3tahun gak ketemu, tiba tiba kamu nongol lagi.."
"Bukan tiba tiba, dulu kan aku janji akan pulang,kembali sama kamu sama cinta kita.."
"Stop Nard, was OVER!!!"
"Sorry Ruth, WHY???"
"3Tahun ini aku sudah terbiasa tanpa kamu, semuanya kulalui sendiri. Saat aku paling membutuhkan kamu, kamu tidak ada!!"
"Sorry Hun, but now Im here, will never leave you again.."
"Semuanya gak semudah itu Nard.. membalikkan hati tidak semudah membalikkan telapak tangan.. Sorry I have to go.."
    Buru buru aku beranjak, tidak sanggup lagi aku meneruskan makan malam dengannya, aku takut tidak sanggup membendung air mata didepan dia. Rasanya semua kerinduan yang kubendung 3tahun ini pecah.Seperti bendungan air yang tidak lagi tertampung siap membanjiri apapun yang ada disekitarnya. AKu benci cinta yang seperti ini. Cinta lama yang datang kembali, cinta yang belum usai danjuga  cinta baru yang siap untuk disemai.
    Bernard, Bram dua laki laki yang sanggup membuat aku menangis dan sangat merindukan mereka pada saat yang bersamaan.
"Nadya, wait.. Aku antar Hun.."
Tidak kupedulikan lagi panggilan Bernard. Aku hanya ingin pulang dan sementara waktu tidak bertemu dia. Buru buru kucegat taksi..
"Pak perumahan Kurnia Djaja ya..."
    Aku mengucapkan alamat rumah dengan bergetar dan menangis.
    Menangis hanya untuk yang lemah, begitu selalu Alm.Papa mengajariku untuk kuat. Tapi sekarang justru aku merasa sangat kuat sampai aku harus menangis. Kuat karena membela cintaku dengan Bram dan kuat karena bisa memilih untuk meninggalkan Bernard. Bram, lihat sayang. Aku menjaga hatiku untuk kamu. Seminggu yang lalu saat kuucapkan "Hati Hati" padamu, ternyata kalimat itu berbalik menyerangku. "Hati-hati" yang diucapkan saat seseorang akan berpergian jauh apalagi untuk sepasang kekasih, karena ada dua cinta dua hati yang harus dijaga. Bram aku menjaga hatiku, bagaimana dengan hatimu sayang? Akh, tiba tiba aku merindukan Bram, sudah seminggu dia di Bandung dan mestinya besok pulang. Tapi kenapa belum ada kabara ya?
"Pak,berhenti didepan ya...!!"
    Hampir saja rumah kelewatan karena gak bisa berkonsentrasi. Dan tepat saat memasuki pintu rumah, SMS Bram dan Bernard datang bersamaa.
" Ruth sayang, besok abang Bram pulang ya... JEMPUT.. *peluk*"
"Hun, I Love You, I do.. Aku akan memperjuangkan seseorang yang penting untuk hidupku, sehari, seminggu, setahun atau sepanjang waktu aku akan memperjuangkan kamu Nadya..!
Argghhhhh.... kenapa Tuhan begitu baik padaku, mengirimkan dua cinta sekaligus. Dua cinta yang akan membunuhku kelak, kedua-duanya..!!!
Hati mari memilih.. memilih dengan hati hati..


~ (oleh @fredricanatasi)

19 September 2011

#6 Moment yang keenam

"RUTH?"
"Iya, kenapa Ri..?"
"Elu lagi sama Bram ya di Nagoya.?"
"Engga, gue di rumah ini,kenapa?"
'Hmm, gue salah lihat aja kali ya, yaudah gak kenapa-kenapa. Bye.."
"Eh, Riii......"
     Riri, sudah terlanjur menutup telepon, dan sekarang giliran aku yang bingun dia mau bilang apa ya sebenarnya?
Aku tanyain ke Bram aja kali ya..
"Lu lagi dimana?"
"Di nagoya Ruth, anter sepupu belanja"
"Cewe ya?"
"Iya. kenapa?"
"Gpp.. :) "
    Pantes, aku baru ngeh apa yang Riri maksud, tapi sepupu Bram yang mana ya? Kok aku gak tahu? Ah dia memang belum pernah mengenalkan aku pada keluarganya.
    Begitulah aku terlalu mempercayai kamu Bram. Aku belajar untuk percaya dan menikmati saja tanpa banyak bertanya. Karena pada dasarnya suatu hubungan itu dimulai dengan rasa saling percaya dan melalui proses yang panjang. pemikiran yang sangat dangkal ini membawa aku pada airmata yang tidak berhenti dikemudian hari.
Sore itu Riri menyambangi aku ke kosan.
" Eh beneran deh Rurt, tadi gue lihat si Bram di Nagoya."
" Emang dia lagi anter sepupunya belanja"
" Lu udah jadian belum sih?"
" Emang anak SMP masih harus ada acara tembak dan menerima kemudian jadian?"
" HAH!!! tumben banged lu ngomong begitu? Bukannya prinsip Lu, KEPASTIAN. Gue belum lupa tuh, giman lu mati matian ngelupain  Bernard karena dia berangkat ke Jepang untuk sekolah,sekolah Ruth, 3tahun. Lu gak sanggup LDR, Lu milih putus! Sekarang?"
" Beda Ri, Bernard ninggalin gue dan Jepang itu gak deket, 3Tahun tanpa tahu mau dibawa kemana hubungan gue sama dia?"
" Apa bedanya sama Bram, Lu tahu hubungan Lu sama mau di bawa kemana?bedanya dia disini, itu aja kan? Lagian bukannya Bram muslim?"
" Stop deh Ri, gue pacaran sama Bram bukan sama Agamanya..!!"
"Sorry Ruth, PACARAN????"
" Whatever Ri, gue emang belum pacaran tapi kita sama sama punya cinta.."
" Mulai bebal lu Ruth, oya pertama gue lihat Bram sama cewe..... dan............. pelukan mesra. sepupu?? yakaliiiii. kedua Bernard ngabarin gue bulan depan dia balik ke Indo, dia kirim salam sama lu."
" Thanks infonya Ri, gue percaya apa yang gue denger dari Bram. Sepupu!! Lu salah lihat pasti.."
" Hope so Ruth, gue cabut ya.. Gerah nih dideked orang yang sebenernya hati dia juga bimbang tapi MAKSA!!!"
" Ririiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..."
.................................................
    Bram aku rindu, dan rasa rindu ini membawaku kembali memikirkan perbincangan tadi sore dengan Riri. Jam sudah sangat larut dan entap kenapa aku tidak bisa terpejam juga. Apakah pengaruh white coffee oldtown yang masih bereaksi atau karena aku belum menemukan jawaban dari apa yang aku pertanyakan?.
    Tunggu apa yang sebenarnya aku tanyakan?
Apakah Bram mencintaiku? Dia sudah pernah mengatakan dia sayang sama aku dan aku adalah orang terdekat dia saat ini. Terus sayang seperti apa, sampai kapan, dan hubungan ini layaknya dipanggil apa?
    Atau aku terlalu memikirkan kata kata Riri,"Bram berpelukan?"
Ada semacam, yang entah apa berdesir di hatiku, panas dan tidak seharusnya disana
Cemburu barangkali. Siapa cewek itu? Akh gak penting juga.. percaya percaya Ruth...!!!!
    Bernard akan kembali ke Indonesia? 3tahun terasa begitu cepat. October silam dia meminta izin padaku untuk pergi sementara waktu meraih gelar masternya. Aku memberikan pilihan padanya, Putuskan aku kalau kamu memilih berangkat. Tidak ada kesepakatan saat ini, dia tidak ingin menyerah, sampai 6bulan pertama dia masih rajin menghubungiku layaknya orang pacaran. Tidak ada yang kutanggapi serius, entah dia terlalu capek, menyerah atau sibuk kuliah, komunikasi terputus. Dan resmi aku menyebutnya MANTAN.
    Aku membangun hatiku yang saat itu berantakan. Tidak ada masalah sebenarnya dengan Bernard, hanya Jarak antara Batam dan Jepang terlalu jauh buatku. Aku butuh seseorang yang bisa kupeluk setiap saat dan aku butuh bahu untuk bersandar.Alasan lain sebenarnya aku tidak tahan menahan rasa cemburu, membayangkan Bernard disana dikelilingi cewe cewe Jepang yang terkenal cantik cantik. Bernard masih muda, ganteng. tajir, sangat baik dan calon dokter profesional. Siapa yang akan menolak? Sekuat hati aku meyakinkan bahwa aku tidak akan menyesal dan sekarang didukung dengan kehadiran Bram walaupun semuanya masih abu abu.
    Aku harus berbuat sesuatu untuk memperjuangkan cintaku. Aku harus mendapatkan kepastian dari Bram sebelum bertemu Bernard.DAMN!! kenapa aku mulai membandingkan kedua orang itu ya????
AKHhhhhhhh...... Perasaan cinta tidak ada ukuran pastinya dan tidak pernah bisa ditebak kapan datangnya. Kenapa Bernard muncul lagi saat aku dan Bram mulai memasuki babak baru? Tuhan, permainan cinta apalagi ini?
To be continued


~ (oleh @fredricanatasi)

17 September 2011

#5 Moment yang kelima

harus bagaimana menyimpan cinta, kalau ia sendiri tak berwujud hanya berkuasa?

Tak tahan aku harus menceritakan dan mengenalkan Bram pada Riri, bagaimana pun Riri bukan lagi satu satunya orang terdekatku saat ini, dan pasti dia juga tidak akan keberatan aku berbagi waktu dengan Bram..
"Siapa tadi namanya?"
"Bram.."
"Udah lama Lu jadian ama dia?"
"Duh Ri gue tuh belum jadian ama dia, gue deket aja. Inget temen deket..!!"
"Temen deket apa temen deket.."
"Yaeelaaaah.."
"Ruth, I know what you did last weekend.."

Deg, mati aku. How did Riri know about us??

"Spending your holiday with him girl?
then now you told me that you just friend? escape to somewhere to enjoy pre honeymoon?"

Kebisaan Riri mulai nyerocos.

"Ri sorry, Im just waiting a perfect time to introduce Bram to you and the time is right now."
"Ruth, Im happy for both of you, gak usah merasa bersalah gitu kali. anyway kenapa lu gak jadian aja berdua? eh anaknya gimana sih, orangnya mana? kenalin langsung dooong..."
"Iyaaa, iyaaaa..."
"Ruth, one more question. Lu sudah siap jatuh cinta lagi? Bagaimana dengan Bernard?"
"Hati gue layak bahagia kan Ri, Gue capek nangis, gue butuh sandaran Ri.. gueee...
walau cinta gue masih dan tetap akan ada untuk Bernard!!"
"Good girl, chase your happiness. Im standing with you.."


Terimakasih Riri, selain cinta ada persahabatan yang membuat hidup manusia tetap indah untuk dijalani.
ketika hati terluka karena cinta saat itulah bahu seorang sahabat menyediakan tempat untuk bersandar.
Riri... selamat datang di babak baru antara aku dan Bram.
Maukah kau kelak menjadi penengah kami saat perbedaan terlalu sukar untuk dilewati?
Aku merasakan itu Ri, akan ada saatnya kaulah pahlawan kami!!

Di Kopi tiam sore itu
"Bram ini Riri, Riri ini Bram.. so you guys sudah saling kenal kan. Bram, jangan terlalu percaya apa yang dikatan Riri sama elu ya.. Dia levelnya buaya!!"
"Gue belum cerita apa apa ke Riri kok tentang Lu Bram, gitu juga sebaliknya jadi yaaa lu berdua kenal dari awal..hee..."
"Bisa aja Lu Ri, kamfreett dech.. Eh Bram udah berapa lama lu kenal ama temen gue ini?"
"Ehmmm jalan 4bulan kali ya Ruth?"
"Ya gitu dech..." *senyum malu malu*
"cieee....... cieee, ada yang malu malu nih!!
"Hati hati Bram ama dia, hatinya barang pecah belah. handling with care please kalau kata iklan.."
"hahahhaa Riri....."
" I'll Ri... I promise.."
"I keep your words Bram"


Senangnya, aku bisa mengenalkan Bram pada Riri dan tampaknya tidak ada masalah. sore itu aku banyak mendengarkan gelak tawa, cerita dan curhatan dari dua orang terdekatku. Bahagianya!! diam diam aku berdoa dala hati
"Tuhan jadikan bahagia dan tawa ini abadi.."

Aku siap Bram untuk memasuki babak baru ceritacinta kita. Apapun episodenya aku siap. apapun rasa yang ditawarkan cinta aku siap. aku sudah mengalami pahit karena cinta, tentu aku akan sangat menghargai bahagia karena cinta.
Bagaimana denganmu? Lelaki yang belum memberiku kepastian? Berlabuh kemanakah kapal yang sudah empat bulan ini kita tumpangi? atau kamau masih menginginkan singgah ke beberapa tempat dulu, sebelum memutuskan berlabuh dimana?
Aku belum lelah Bram, aku akan menemanimu berlayar

Ruth, yang bahagia mecari kepastian

To be continued


- (oleh @fredricanatasi)

15 September 2011

Best Moments in Our Love's Life: #3 Moment yang Ketiga


Zat Candu
Hei,..... kalau nanti sewaktu tidurmu
Kau bertemu dengan Tuhanmu
Maukah kau berbuat suatu kebaikan untukku??
Tolong tanyakan pada pada penciptamu
Terbuat dari zat candu apakah dirimu??
mengapa aku begitu ketagihan akan suaramu??
Mengapa aku begitu menggilaimu??
Mengapa aku begitu merindukan matamu??
dan mengapa rasa yang mematikan ini terus ada??
**************************************



Ting.. Tong
Aku sontak kaget saat BBM ku bersuara. Duh ini kan hari minggu yang wajib hukumnya mengelonin kasur seharian, apalagi Bram sedang di Bandung, jadi deh aku makin males kemana mana. Lampu kamar belum dinyalakan, kembali kucoba pejamkan mata.
Ting.. Tong
Duh sialan siapa sih yang pagi pagi buta gini ngirimin pesen. Apa mereka ga bisa baca status aku dengan icon "Busy"
Aku buru buru meraih Blacberryku. Sialan si kunyuk Riri.

"WOIIIIII KEBOOOoo BANGUNNNN KAU..."
kurang ajar banged kan, pagi pagi buta di hari minggu gini aku disuruh bangun jam 6 pagi. Eh tunggu dulu, sekarang jam brapa? Whaaaattt??? Jam 2 siang. Matiikkk!!!
"Ruthhhhhh........."
"PING!!"
"PING!!"
"Iya Riri bawel, apaan sik, ganggu aja?"
"BAHHH, baru bangun Lu?"
"ke Harbor Bay yuks, gue ada urusan dikit disana, tp males sendiri...."
"Gue jemput darl Oke....."
"MANDI KAUUUU!!!!!! I'll be there no more than 30mins"

Riri, sahabat baikku yang hampir tahu semua tentang Aku Bram, tapi dia belum tahu tentang kamu.

"Napa si Ruth muke lu kusut gitu.."
"Gapapa Ri, kurang tidur aja.."
"Kurang tidur gimana, tadi aja lu kebo banged.."
"Akh diem dech.."

Padahal sesungguhnya aku kangen kamu Bram. Hampir 10hari kita tidak bertemu. Urusan pekerjaan apa sih kamu ke Bandung? Selama itu? Aku telepon juga sering kali di Reject, BBM balesnya sekali sekali?
"Kamu pasti sibuk dan banyak pekerjaan.." pikirku sambil terus mengenang senyum kamu dan merasakan dekapan berada dipelukan kamu.




"woi bengong aja Lu!!!!..." Riri berteriak.
"Buset deh Ri, pake tereak... gue gak budeg.."
"Ya lagi Lu akhir akhir ini aneh banged. kemaren di Patros Cafe Lu sumringah banged, pake acara traktir gue. Sekarang manyun aja. Oh terus akhir-akhir ini Lu sok sibuk Tahu, kayak istri pejabat.. kenapa sik?"
"Banyak kerjaan... udah yuks turun dah nyampe"

Aku lagi tidak ingin berdebat dengan Riri, karena di pasti tahu saat dimana aku berbohong.
Bram cepatlah kembali, sirami hatiku yang sudah mengering ini. Bram.. Bram Bram si Zat candu.

"Lu mau ikut atau nunggu di Lobby, gue gak lama.."
"gue tunggu sini aja, tar BBm atu tele tele aja kalo dah kelar.."
"Ok darl...."

Riri berlalu, dan aku langsung sigap mengambil HP. Nomer yang sudah hafal mati +620812XXXXX
Ada nada sambung, masuk.... tapi kenapa gak diangkat ya?
Bram, pick up dong hanya mau nanyain kamu sudah makan atau belum...
Lagiii.......... tuuuuuuuuuutttt....
Dan di Reject..!!! Sial Bram kenapa sih?
Hari minggu, sibuk, kerja? Mengangkat telepon dariku saja tidak sempat?
saat seperti ini mungkin status paling dibutuhkan. "Pacar/Gebetan atau hanya teman"
Sedangkan kita? Aku hanya Ruth dan kamu Bram. Aku tidak berhak untuk mengirimkan pesan kekesalan pada kamu seperti
"Eh pacar dianggurin aja nih, saingan ama manekin kali ya".. atau "Sibuk banget sayang, saingan sama Presiden.."
Hahaaa.... saat ini semua umpatan itu harus kusimpan du DRAFT entah kapan bisa ku SENT.
Bram, Kamu dimana? Lantang hatike berteriak, semoga angin siang ini menyampaikan tepat di muka kamu di Bandung sana.
Iya kalau di Bandung ya?"

BBM dari Riri.........
"Ruth, ke Mobil ya.. gue dah kelar.."
"Ok..."
"Kemana kita? Makan yuks?'
"Hayuksss.. Hotel Vista ya..."
"Beugh berat... mau ngapain neng?"
"Mabok..!!!!"
"Ruth geloooo Lu.... hang in dear, nyantai aja..."
"...........hmmmmmmm..........."

Bram lihat, bagaimana kamu adalah sumbu dari keceriaanku.
Moment kali ini berantakan sayang. 10 hari kamu menghilang.
Tapi tetap aku masih menunggumu pulang. Bram cepat kembali, kita harus melanjutkan ceritacinta kita......

Ruth yang dilanda rindu...

~To be Continued~


- (oleh @fredricanatasi - http://fredricmocca.posterous.com)