"I'm home, udah tidur yah?"
Pesan singkat di BBM saya, yang waktu Itu sudah jam 10 malam. Menahan kantuk demi sebuah pesan singkat Itu. Sejak pertemuan pertama Itu kami selalu saling memberi kabar or just make sure one of us is just fine. Entah siapa yang memulai, yang saya tau seperti sudah menjadi kewajiban memberi dia kabar saya sedang apa, saya sudah pulang belum, saya sudah di rumah atau terjebak macet. Dan dia pun begitu, selarut apapun dia pulang kerja pasti mengirim kabar melalui BBM walaupun hanya sekedar pesan singkat "I'm home". Dia menjadi semangat saya untuk berangkat kerja, karna tentunya saya bisa telponan setiap Hari dengan memakai fasailitas kantor. Panggilan kami pun masih seperti biasa "gw-lo" tapi intesitas komunikasi kami semakin sering. Tiap malam saya menunggu kabarnya sampai dia benar-benar di rumah, tanpa harus saya yang bertanya duluan. Saya suka dia. Suka caranya yang biasa tapi menurut saya luar biasa, suka bahasanya yang sebenarnya jauh dari romantis
tapi menurut saya Itu sudah romantis.
I love our conversations every nite, tentang pekerjaan, tentang hobi, tentang mimpi-mimpi kami. Walaupun semua obrolan tidak ada sedikitpun yang
membahas "kita" atau "perasaan kita" tapi saya cukup senang, senang mendengar suaranya. Aah
dunia saya sekarang benar-benar penuh dengan dia :)
PS : feel guilty sama kekasih saya Itu.
- (oleh @indahasmarannyp)
Showing posts with label I'm so ready to be heart broken. Show all posts
Showing posts with label I'm so ready to be heart broken. Show all posts
15 September 2011
14 September 2011
I'm so ready to be heart broken: Blind Date
Kopdar a.k.a Kopi Darat.Awalnya hanya sekedar basa basi atau bercandaan saja. Tapi lama-lama pembicaraan kami menjadi lebih intens Dan serius. Dia yang memulai pembicaraan tentang sebuah pertemuan. Bukan sekedar hang out. Bukan juga sekedar nongkrong. Tapi ini pertemuan yang spesial, ya setidaknya saya yang menganggap ini bukan sekedar pertemuan biasa. Saya langsung meng-iya-kan. Mengangguk-angguk sendiri, walaupun sebenarnya tidak penting karna dia mengajak bertemu melalui telpon jadi saya jawab iya sambil khayang pun dia tidak akan bisa lihat :D.Saya yang saat Itu sedang bermasalah sama kekasih, tentunya menyambut dengan senang hati ajakan Itu. Lalu kami sepakat bertemu pada tanggal 14 Mei jam 20.00 WIB di XXI Plaza Semanggi. Hati saya degdeg-an. Seperti anak SMU labil yang baru pertama kali kenal cinta. Setiap Hari saya senyum-senyum menunggu tanggal 14 :)Malam sebelum kami bertemu, saya mendapat masalah yang cukup membuat saya down. Sepanjang malam saya menangis sendiri dikamar. Terisak dalam sholat menahan sakit yang teramat sangat. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk menutup aurat mulai besok. Yaa mulai besok tanggal 14 Mei. Itu berarti pria pertama yang akan melihat saya dalam keadaan berhijab Itu Dia :) tambah degdeg-an hati ini..Pagi-pagi dengan mata bengkak Dan sembab akibat menangis, saya bangun dengan perasaan yang campur-campur. Antara excited Dan bingung. Tapi saya baru ingat kalau saya tidak punya satu pun baju tertutup Dan jilbab. Tanpa pikir panjang saya memutuskan pergi belanja ke pasar Tanah Abang untuk memborong keperluan berhijab saya. Setelah puas berbelanja Dan menemukan Apa yang saya Cari, saya siap-siap untuk bertemu Dia. Memilih-milih baju Dan jilbab yang sepadan warnanya, lalu bercermin, merasa tidak cocok, ganti baju lagi, ganti jilbab lagi.. Pokoknya saya harus tampil perfect..!!Jam 19.00 WIB I'm on my way menuju Plaza Semanggi, dengan semangat 45, dengan hati yang bedetak lebih cepat dari sebelumnya, dengan keringat dingin yang terus-terusan, dengan trik-trik di kepala bagaimana biar nanti saya tidak salting. Dan ternyata saya telat, padahal saya kurang hapal jalan ke lantai menuju XXI Plaza Semanggi, di tambah pakai wedges yang membuat saya harus hati-hati melangkah di tangga eskalator, karna jujur saya paling takut naik atau turun dengan tangga eskalator. Bukannya saya norak yaa, tapi pernah punya pengalaman jatuh jaadi agak trauma kalau naik atau turun dengan tangga eskalator tanpa pegangan ke orang :)). Akhirnya saya sampai dengan selamat di XXI tanpa jatuh karna terburu-buru. Dia memakai sweater putih menunggu saya di samping loket dengan setia, menyambut saya yang mengatur nafas karna setengah berlari dengan sebuah senyuman yang... maniiiiiiiiis sekali. Dia berhasil membuat saya jatuh cinta bertubi-tubi. Hey saya lupa judul film yang kamu tonton, saya juga lupa alur cerita film Itu. Yang saya ingat cuma satu : Itu film horor. Saya yang memilih film Itu, iya sengaja, berharap dia menenangkan saya ketika sedang berteriak ketakutan :D. Tapi ternyata kami sama-sama canggung. Sama-sama malu. Sama-sama diam. Tapi saya suka. Suka dia yang malu-malu. Suka dengan sikapnya yang canggung. Suka dengan bahasa diamnya. Saya benar-benar jatuh cinta.
PS : saya juga suka bau parfumnya ketika saya berada di boncengan motornya :)
- (oleh @indahasmarannyp)
PS : saya juga suka bau parfumnya ketika saya berada di boncengan motornya :)
- (oleh @indahasmarannyp)
13 September 2011
I'm so ready to be heart broken: Jatuh Cinta (lagi)
Jatuh cinta (lagi). Hal yang saya lupa bagaimana rasanya. Hal yang saya benar-benar lupa bagaimana sensasinya. Terakhir saya jatuh cinta Itu sekitar tiga tahun yang lalu. Jatuh cinta dengan pria yang sampai detik ini masih menjadi kekasihnya. Senyumannya ketika kami secara tidak sengaja berpandangan.. Itu yang membuat saya jatuh cinta sampai mabuk kepayang. Yang efeknya lebih dahsyat dari pada waktu saya menenggak chivas atau vodka. Jatuh cinta yang akhirnya membuat saya benar-benar jatuh. Dan selama tiga tahun Itu lah saya belum pernah merasakan jatuh cinta (lagi). Iya saya memang cinta sama pria yang saya sebut kekasih saya Itu. Tapi setelah tiga tahun bersama Dan kekasih saya Itu belum ada tanda-tanda meminta saya menjadi calon ibu dari anak-anaknya kelak, cinta saya sedikit demi sedikit mulai luntur. Entah luntur atau saya sedang berada di titik jenuh terhadap situasi yang seperti ini saja. Yang pasti saya sudah tidak merasakan perasaan waktu saya
jatuh cinta dulu. Tiga tahun yang lalu.
Sampai satu Hari saya mendapatkan partner kerja baru dari sebuah bank swasta. Seorang pria. Pria yang wajahnya saya tidak tahu seperti apa. Hari Itu yang saya tahu cuma suaranya. And his voice makes me melting. Kalau tiga tahun yang lalu saya jatuh cinta dengan senyuman kekasih saya, sekarang saya jatuh cinta dengan suara partner baru saya. Pria yang saya baru kenal. Pria yang saya tidak tahu wujudnya. Tapi mampu membuat saya degdeg-an. Seperti ada sengatan listrik di perut saya. That's why they said love is blind, so blind :). Sejak Itu saya sangat bersemangat bangun pagi Dan berangkat ke kantor. Suaranya yang saya tunggu setiap Hari :). Lama kelamaan saya penasaran seperti Apa wajahnya, tampankah? Maniskah? Lucukah? Ahhh saya benar-benar penasaran. Dan saya tahu Cara satu-satunya adalah bertanya langsung berapa pin BB nya, tapi saya masih terlalu gengsi. Entah gengsi atau malu atau denying mengingat status saya yang msh in a relationship. Yang pasti
saya menahan diri sekuat mungkin untuk tidak bertanya. Lalu tiba-tiba dia yang ternyata men-add pin BB saya duluan tanpa bertanya terlebih dahulu pada saya berapa pin BB saya. Oh My God thank you.. Saya tidak perlu bersusah payah memikirkan bagaimana caranya untuk bisa tahu wajahnya. Is it Your Clue God? I hope so :) dengan senang Dan ikhlas hati saya mengarahkan kursor BB ke tulisan "terima".
Hey saya lupa dengan kekasih saya Itu. Maaf ya sayang, please don't blame me cuz this is not my fault, salahkan saja cupid yang melepaskan panah cintanya pada hati saya.
- (oleh @indahasmarannyp)
Subscribe to:
Posts (Atom)