Tentang 30 Hari Cerita Cinta

13 October 2011

Sebuah Pelajaran Yang Berharga #Tamat

Dua bulan Aku menjalin kasih dengan Winda. Sungguh Aku masih belum menyangka karena bisa mendapatkan dan menjalin kasih dengan wanita tercantik di kampusku. Sejauh ini hubunganku dengannya baik-baik saja walaupun ada batu-batu kecil yang menghalangi di perjalanan cintaku dengan Winda. Banyak rintangan yang menerjang hubungan kami berdua. Tapi bagiku, apapun rintangannya yang menerjang hubunganku dengan Winda tetap Aku dengan tenang dan sabar.

Pada suatu saat di bulan ke-3 hubunganku dengan Winda, Aku merasakan hal-hal yang mengganjal di antara Aku dan Winda. Dia tidak membalas messenggerku maupun menjawab telepon dariku. Terus saja Aku melakukan kontak dengan Winda. Saat Aku menemuinya di kampus, dia spontan saja menghindariku. Dibingungkan dengan sikap Winda kepadaku, Aku menelusuri apa yang sebenarnya terjadi dengan Winda dan hubunganku dengan Windanya sendiri. Aku berusaha mencari tahu dengan apa yang terjadi antara kita berdua. Ternyata saat kutelusuri lebih lanjut, dia sudah mempunyai pacar baru. Sungguh saat Aku mengetahui itu hatiku langsung hancur berkeping-keping. Kesal, sedih, dan emosi-emosi yang lain meracuni hati dan pikiranku. Saat itu Aku langsung tidak melakukan kontak lagi dengan Winda dan tidak akan menemuinya lagi saat di kampus karena betapa emosinya diriku saat mengetahui Winda sudah mempunyai kekasih selain Aku. Aku merasa dikhianati olehnya dan berpikir betapa bodohnya Aku menjalin kasih dengan wanita yang sudah mengkhianati hatiku. Sampai suatu saat Aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Winda dan memberitahukan kepadanya bahwa hubungan kita berakhir. Tak ada respon darinya. Sungguh Aku kesal dan emosi yang tinggi akan sikap dari Winda itu. Namun Aku pun berpikir lagi dengan sikapku yang terlewat emosi tidak seperti Aku yang biasanya. "Buat apa Aku sesali hubunganku yang denga Winda kalau itu semua sudah terjadi, biarkan itu berlalu dan jadikanlah sebuah pelajaran." Kemudian Aku pun mencoba melupakannya dengan cara apapun.

Empat bulan berlalu saat berhubunganku dengan Winda berakhir. Aku terus mencoba melupakan kenangan-kenangan terindahku saat menjalin hubungan dengan Winda. Awalnya sulit untuk melupakannya, tetapi mau tidak mau Aku harus melakukan itu karena Aku tidak mau terus larut dalam kesedihan akan perjalanan cintaku. Saat itu Aku belum merasakan trauma akan cinta, termasuk saat cintaku dengan Winda yang kandas karena dia telah mengkhianatiku. Aku terus berjuang dengan sebongkah hatiku, mencari cintaku yang sesungguhnya.

Waktu yang panjang dan lama untuk mencari dan terus mencari cintaku. Tujuh bulan Aku berjuang dengan sebongkah hatiku melakukan perjalanan cinta yang panjang untuk mencari seseorang yang mau menerima cintaku apa adanya. Tetapi di sepanjang perjalanan cintaku, tidak ada satupun yang menerima perasaan cintaku kepada mereka. Di sepanjang perjalanan cintaku selama tujuh bulan ini, lima wanita menolak cintaku dengan alasan yang berbeda-beda. Sungguh perjalanan dan pengalaman cinta yang sangat buruk dan menyakitkan untukku. Hatiku yang tak kuasa menahan rasa sakit akan cinta dan menjerit-jerit di dalam jiwaku. Aku pun turut larut dalam kesedihan karena cinta bersama sebongkah hatiku. 

Aku mulai frustasi karena cinta. Cinta membuat hidupku berantakan, tak terkendali, dan hal-hal lain yang merusak pikiran dan jiwaku. Apalah arti perjuangan cintaku selama ini? Yang ada hanyalah membuang-buang waktuku saja. Keputusasaanku mengacaukan pikiranku ini, sampai hingga suatu saat Aku berniat ingin bunuh diri hanya karena cinta terlebih karena belum mendapatkan seorang wanita yang benar-benar mencintaiku apa adanya. Tapi hatiku berbicara sesuatu tentang pengalaman cintaku selama ini. Mungkin ini jalan terbaik yang diberikan oleh Tuhan kepadaku supaya Aku akan belajar dari pengalaman-pengalaman yang Aku alami saat berjuang untuk mendapatkan cinta sejati. Buat apa Aku bunuh diri hanya karena cinta? Aku masih mempunyai Tuhan, keluarga yang mencintaiku apa adanya, teman yang setia denganku, dan banyak lagi orang-orang terdekatku yang masih memperhatikan dan peduli terhadapku. Pikiran yang dewasa ini membuatku tersenyum kembali dan membangkitkan semangatku agar tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.

Sekarang Aku sudah bisa berpikir jernih dan lebih dewasa tentang cinta. Hatiku sudah tujuh kali lebih kuat dari sebelumnya karena Aku sudah mengerti apa arti cinta yang sebenarnya. Aku pun sudah banyak belajar dari pengalaman-pengalamanku yang sebelumnya. Perjalanan cintaku tak berhenti sampai sini, Aku terus berjuang bersama sebongkah hatiku ini dan Aku yakin pada suatu saat nanti, Aku akan mendapatkan cintaku yang sebenarnya :)




~ (oleh @Damas_kecil)

No comments:

Post a Comment