Tentang 30 Hari Cerita Cinta

21 September 2011

Serpihan Rasa Itu


"Eh, Sam, ngapain lo disini? Lo ngekor kita bedua tadi?"
"ngapain tuh si Fany ama Indra beduaan? Pake pegangan tangan lagi"
"ya lo liat aja"
"An lo mending jauh dari sini deh, gue mau ada urusan sama si Fany"
"ogah ah gue udah janji, sama Fany bakal jagain dia kalo si Indra kenapa-napa"
"lo mau Irfan gue gebukin ?"
"eh, jangan!!"
"makanya lo jauh-jauh dari sini"
"Iya gue pergi, tapi gue Cuma minta 2 aja"
"apa?"
"pertama gue minta lo jagain Fany, gue takut temen gue di macem-macemin sama Indra"
"alah udah lahh gampang mahh itu"
"satu lagi !!, gue minta tolong lo jangan apa-apain Irfan ya"
"Kalo itu sih gampang, kalo lo nurut apa kata gue"
                Beberapa percakapan tersebut akhirnya menyebabkan menjauhnya Moan, dari tempat ia mengintai Fany. Dari posisi Moan tersebut akhirnya digantikan oleh Sam. Moan terpaksa menyerahkan Fany pada Sam, tentu saja dengan ancaman keselamatan Irfan menjadi ancaman Sam. Dengan langkah ragu, Moan meninggalkan sahabat sebangkunya itu. Rasa bersalah yang besar ada dalam hati Moan. Sementara itu Sam yang menggantikan posisi Moan akhirnya menguping pembicaraan Indra dan Fany.
"Fan, gue gak yakin buat ngomong ini" dengan posisi masih mengangkat tangan Fany
"to the point please !!"
"oke aku usaha berani buat bilang ini, gue suka sama lo, lo mau jadi pacar gue? Please, gue yakin bakal setia kok di singapur nanti, biarpun bakal long distace. Baru lo yang bikin gue kayak gini"
"Sorry, gue tolak, males gue liat cowok kayak lo" Fany akhirnya melepas tangannya dari indra dan bergegas kabur
                Langkah Fany semakin cepat, tanpa peduli Moan ada disitu apa tidak. Langkah kaki Fany menuju kerumahnya semakin cepat. Sam yang dari tadi menguping pembicaraan Fany dan Indra tentu saja cukup geram. Melihat Indra yang sendirian Sam rasa ini bisa jadi waktu yang tepat untuk memberikan pelajaran pada Indra. Sam akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil langkah seribu mendekati indra. Sembuah tonjokan melayang ke wajah Indra yang mengakibatkan terjatuhnya Indra. Tangan Sam menarik kerah seragam Indra.
"Lo dasar cowok anjing!!"
"sebentar, maksud lo apa ?"
"lo nembak Fany kan tadi, lo ngaku aja gue dengar lo ngomong apa aja" satu tonjokan lagi melayang ke wajah indra sampai hidungnya terlihat berdarah.
"Gue gak ngerti maksud lo apa?, so kenapa kalo gue nembak Fany?"
"Lo gausah dekatin Fany, sekali lagi lo nyentuh dia, lo mati tau gak !!!"
                Dengan luka lebam tersebut, indra hanya terdiam. Sam dengan amarahnya melepaskan cengkraman tamgannya di kerah Indra. Dan kemudian pergi meninggalkannya sendiri.
*-*-*-*
"Fan, sorry tadi lo gue tinggal, bokap gue nelfon nyuruh gue cepet pulang"
                Pesan tersebut masuk dalam Chat List Handphone Fany. Tentu dari Moan, Fany baru sadar meninggalkan Moan disitu. Namun dengan pesan yang dikirim Moan padanya akhirnya membuat Fany lega. Namun yang sekarang menjadi beban pikiran Fany adalah apakah sikapnya tadi pada Indra tidak kelewatan? Wajah kecewa berat memang muncul di wajah Indra, But who's care ?. Bagi Fany, hal seperti itu jangan dijadikan beban pikiran.
To Be Continued…

Special for Samara Astarina J GBU sist 


(oleh @iimamf)

No comments:

Post a Comment