Tentang 30 Hari Cerita Cinta

21 September 2011

Tubuh, Ruh, Jiwa

"You don't fear dead, yet sometimes you wish for it"

Sebuah line yang nempel banget pada saat aku menonton ulang The Last Samurai.



"Menurutmu setelah orang mati, mereka pergi kemana?"

"Gak kemana-mana, the light just went dead. We're dead."

I don't think so, that's not what I believe. Berdekatan denganmu memang membuat logikaku mengeras, walau kau juga suka complain, "habis kamu kalau di tempat umum suka peluk-peluk sih," dasar ge-er! Siapa juga yang begitu. Yah, mungkin iya, kadang-kadang. Itu karna kita jarang ketemu, dan seperti yang sudah kubilang, aku bukan pembohong yang baik. Seneng ya seneng, sebel ya sebel.

Balik ke soal hidup dan mati.

Yang membuat orang bertahan hidup, di kehidupan yang sudah ditakdirkan untuk menderita (begitu kata filsuf yang terkenal); adalah tujuan hidup.


Tiap hari orang hidup dengan lembaran baru.
Seperti bunga, kita manusia bermekaran tiap pagi.


Kita berubah, tapi rata-rata tetap mempunyai tujuan yang sama-satu sepanjang hidupnya. Begitulah sebagian besar manusia. Ada yang untuk diri sendiri, untuk orang tua, untuk anak, untuk saudara, untuk kekasih, untuk Tuhan. Hey, jangan tertawa, aku bukan lagi-lagi mau membahas Tuhan disini. Aku mau bicara tentang tujuan hidup.


"Kapan mau nikah?"

"Nanti, umur 26 ini sudah harus lulus S2, umur 27 sudah harus nikah, punya pasangan dengan pendapatan sekian, punya anak langsung, terus...."

"Sama siapa nikahnya? Kan tahun depan tuh."

"Siapa aja, gampanglah..yang penting slip gajinya pas kriteria."

[percakapan dua orang teman kuliahku]


Oke, that's weird. Terdengar seperti mencomot siapa saja yang dapat berperan sebagai pasangan hidup dalam pernikahan. Dalam filmnya, dia jadi bintang utama. Plot sudah diatur sedemikian rupa. Yang lain harus ngikut, gak ada pilihan lain. Is that good? I don't know, I'm not there to judge, or even here to say that.

Aku tahu beberapa orang dalam hidup mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang ingin sukses secara materi (independen), ada yang ingin nebeng hidup enak (cari pasangan kaya), ada yang ingin hidup bebas dan travelling kemana-mana, ada yang ingin karirnya sukses di perusahaan international, ah banyaklah. Semua berbeda-beda.

Tapi aku, yang semakin hari semakin bingung ini, sangat terbata-bata menjawab pada saat seseorang bertanya, "Apa sih tujuan hidup dalam artian yang paling penting dalam hidup loe?"

Semua yang kudapatkan, semua yang kukenal..
semua kesibukanku, dari A sampai Z.
I say thanks to God, yet....


Aku lapar, dan aku hanya ingin makan....

Manusia terdiri dari tubuh, ruh dan jiwa.

Tubuh lapar, kita pergi mencari makan. Begitu juga dengan haus, kita menuntaskan dahaga dengan minum.

Ruh, ah...yang satu ini hebat. Bagi mereka yang spesial, ruh bisa kemana-mana. Meninggalkan badan, dengan tali perak masih tetap bisa kembali ke badan setelah pergi berpetualang.Ruh tidak butuh makanan. Ruh abadi, karna Dia yang meniupkannya.

Dan jiwa. Kita tertawa untuk makanan jiwa. Kita berdoa untuk makanan jiwa. Kita bercinta untuk makanan jiwa.
Tapi kenapa, aku masih belum bisa memuaskan jiwaku, dengan hanya tertawa saja? Belum bisa menenangkan jiwaku dengan berdoa saja?


Aku butuh kamu,
pikiranku rindu bercinta denganmu.



~ (oleh @mistybusy)

No comments:

Post a Comment