Tentang 30 Hari Cerita Cinta

19 September 2011

#7 Si Pengecut dan Cintanya


Kali ini perjalananku sedikit lebih mudah, aku tidak perlu lagi berjalan kaki menuju lembah naga karena sekarang aku sudah bersama dengan Fantasy si pegasus pemberani pemberian wanita tua yang kutemui sebelumnya. Namun walaupun perjalanan ini lebih mudah, tetap saja ada kekhawatiran di dalam hatiku. Aku masih belum menemukan jawaban mengenai cara mengalahkan naga, apakah aku sanggup?

"Jangan terlalu banyak melamun, tuan" tiba-tiba ada suara yang menegurku
"Hah? siapa itu?"
"Ini aku, tuan. Fantasy"
"Apa? Fantasy? Kamu bisa berbicara?"
"Ya, tentu saja.. Kami para pegasus adalah binatang istimewa ciptaan dewa dan kami bisa berbicara"
"Waah, hebat sekali"

Aku benar-benar kaget, ternyata pegasus bisa berbicara. Sungguh banyak kejadian aneh yang kualami selama perjalanan ini, semua hal yang kupikir hanya ada di cerita-cerita legenda atau hanya mitos, ternyata semuanya nyata.

"Fantasy, apakah kamu pernah bertemu naga sebelumnya?" tanyaku
"Ya tuan, beberapa kali aku pernah bertemu dengan para naga.. Mereka binatang yang sangat buas dan berbahaya"
"Apakah mungkin aku bisa mengalahkannya?"
"Apakah kamu merasa takut, tuan?"
"Tidak hanya saja aku sedikit ragu. Aku yang manusia biasa ini apa sanggup melawan naga"
"Tuan, apakah perjalananmu untuk menemui puteri Marry penuh keraguan?"
"Tidak. Aku sangat yakin untuk menemuinya"
"Lalu kenapa sekarang kamu merasa ragu? Bukankah ini adalah bagian dari perjalananmu?"

Kali ini aku tidak tahu harus menjawab apa, jika aku ingat-ingat lagi. Sejak awal perjalanan aku selalu penuh keraguan, selalu penuh dengan tanya, dan kadang aku merasa tidak yakin dengan diriku sendiri. Aku ini ksatria tapi entah kenapa aku malah tidak memiliki keteguhan hati sebagai seorang ksatria.

Perjalanan terus berlanjut, beberapa kali Fantasy terbang sangat tinggi hingga menembus awan. Ini sangat menakjubkan, aku benar-benar merasakan terbang. Aku tak menyangka betapa beruntungnya diriku, perjalanan yang tadinya sangat melelahkan menjadi sangat menyenangkan saat ini. Aku tidak boleh menyerah begitu saja, tidak akan kubiarkan keraguan menyelimuti hatiku.

"Fantasy, apa yang kamu ketahui tentang naga itu?" tanyaku
"Tidak banyak tuan, yang aku tau naga itu sangat kuat dan ganas selain itu juga naga mampu menyemburkan api dari mulutnya"
"Hmm.. Seperti itu ya"
"Apakah kamu masih ragu untuk menghadapinya, tuan?"
"Tidak, aku tidak akan ragu lagi Fantasy.. Ini adalah takdirku"
"Ya, tuan.. Begitulah seharusnya seorang ksatria"

*

Setelah perjalanan yang cukup jauh akhirnya aku dan Fantasy tiba di lembah naga, udara mulai terasa panas di sekitar lembah naga. Apakah benar bunga tercantik tumbuh di tempat sepanas ini? Bahkan di sekitar sini tidak terlihat adanya tumbuhan yang hidup, lembah naga ini lebih mirip seperti pegunungan berapi, di mana-mana hanya terlihat kawah dan tanah yang gersang.

"Jadi, inikah lembah naga itu Fantasy?"
"Ya tuan, inilah lembah naga"
"Tempat yang cukup mengerikan. Apakah benar bunga tercantik tumbuh di tempat seperti ini"
"Begitulah menurut cerita, aku pun belum pernah melihat bunga itu, tuan"

Aku dan Fantasy pun mulai berputar-putar di sekitar lembah naga, mencari tempat di mana bunga Rose itu tumbuh. Namun dari kejauhan aku melihat ada sesuatu, tampak seperti seseorang yang sedang terluka sedang berbaring di dekat kawah. Siapa orang itu? Apakah dia juga salah satu ksatria yang mencoba melawan naga?

"Fantasy, sepertinya di bawah sana ada seseorang yang terluka.. Coba kita lihat"
"Baik, tuan"

Kami pun langsung menuju ke tempat orang itu. Semoga dia masih bisa diselamatkan.

"Apa yang terjadi denganmu, tuan?" tanyaku pada orang itu
"A..aku, ba..ru sa..ja mel..awan naga" laki-laki itu menjawab dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya penuh luka.
"Minumlah air ini, tuan" kataku sambil mengeluarkan botol air dari tasku
"Te..rima ka..sih, ksatria"

Setelah meminum air yang kuberikan, laki-laki itu mulai tampak sedikit membaik. Nafasnya mulai teratur dan dia sudah mulai bisa bercerita dengan benar. Sejujurnya aku tidak tega melihat kondisinya yang sangat menyedihkan, badannya penuh luka dan baju perangnya juga hancur.

"Tuan, apakah kau juga mencari bunga tercantik itu?" tanya laki-laki itu
"Ya, aku mencari bunga itu.. Apakah kau juga mencarinya?"
"Betul, aku memang mencari bunga itu.. Aku ingin mempersembahkannya pada wanita impianku"
"Apakah kamu menemukan bunga itu?"
"Belum tuan, aku belum menemukannya.. Saat aku sedang mencari bunga itu, aku bertemu dengan naga penjaga lembah ini"
"Dan kamu bertarung dengan naga itu?"
"Ya, aku melawannya dengan sekuat tenaga.. Tapi tidak sampai 2 menit aku sudah hancur seperti ini, naga itu sangat kuat dan ganas"
"Lalu, di manakah naga itu sekarang?"
"Dia ada di dalam goa tempat bunga itu berada, kamu harus berhati-hati.. Naga itu bisa menyemburkan api"
"Aku tau, tapi tekadku sudah bulat, aku harus mendapatkan bunga itu"

Laki-laki itu menatapku dengan serius, dia memperhatikanku dengan seksama. Seperti ada semacam pertanyaan besar yang ingin dia sampaikan padaku.

"Tuan, maukah kau menolongku?" kata laki-laki itu padaku
"Ya, tentu saja aku akan menolongmu.. Mari kubantu kau naik ke punggung Fantasy"
"Bukan itu tuan, nyawaku sudah tidak mungkin terselamatkan lagi"
"Tidak, kau pasti selamat.. Percayalah padaku"
"Tuan, aku mohon padamu.. Aku bukan ingin kau menyelamatkan nyawaku"
"Lalu, apa yang kau mau?"
"Aku hanya ingin, kamu menyampaikan pesanku pada seorang gadis di desaku, namanya Evelyn.. Katakan padanya bahwa aku mencintainya"
"Hanya itu? Bukankah wanita itu pasti tahu jika kamu mencintainya?"
"Tidak tuan, dia tidak tahu.. Aku tidak pernah berani mengatakannya, bahkan sampai akhirnya dia menikah dengan laki-laki lain"
"Apa!! Jadi kamu mengorbankan nyawamu hanya untuk wanita yang sudah jadi istri orang lain?"
"Ya, tuan.. Aku memang seorang pengecut, aku bahkan tidak berani menyatakan cintaku bahkan sampai aku hampir mati"
"Kenapa kamu tidak berani mengatakannya?"
"Aku takut tuan, aku takut membuatnya merasa tidak nyaman dengan perasaan cintaku.. Karena aku tau dia tidak mencintaiku"
"Bagaimana kamu tau jika kamu saja belum pernah menyatakannya"
"Entahlah tuan, mungkin itu semacam intuisi dari seorang pengecut seperti aku"

Akhirnya dalam perjalanan ini aku bertemu satu lagi kisah cinta yang berbeda. Aku bertemu dengan seorang pria yang tidak berani menyatakan cintanya, seorang pria yang takut untuk mengatakan pada wanita impiannya bahwa dia jatuh cinta. Dan sekarang di saat semuanya mungkin sudah terlambat, dia masih belum bisa menyampaikan perasaannya

"Seandainya kamu mendapatkan bunga Rose itu, apakah kamu akan berani menyatakan cintamu?" tanyaku
"Entahlah tuan, aku tidak yakin akan mempunyai keberanian itu.. Bagiku, dengan menatapnya dari jauh dan melihatnya tersenyum itu sudah lebih dari cukup"
"Kamu ini benar-benar seorang pengecut"
"Ya, tuan. Mungkin karena itu juga aku tidak bisa mengalahkan naga.. Tekadku tidak cukup kuat"
"Apakah sekarang kamu menyesali ketidakberanianmu itu?"
"Aku memang menyesal, tapi semua sudah terlambat tuan.. Ya beginilah aku, seorang laki-laki yang jatuh cinta diam-diam dan tidak akan ada seorang pun yang mengetahui saat aku patah hati, semua hanya kupendam sendiri. Rasanya jauh lebih menyakitkan dari semua luka yang ada ditubuhku saat ini"

Ya, yang dikatakan laki-laki itu memang benar.. Memendam perasaan jauh lebih menyakitkan, mungkin luka di badannya bisa sembuh jika diobati tapi luka di hatinya, belum tentu bisa sembuh.

"Baiklah, akan aku sampaikan pesanmu, itu pun jika aku bisa mengalahkan naga"
"Kamu pasti bisa tuan, aku bisa merasakan tekad yang kuat dalam dirimu"
"Aku hanya berusaha untuk mengejar mimpiku.. Itulah yang menjadi kekuatanku sampai saat ini"
"Semoga berhasil, tuan ksatria.. Aku percaya kamu pasti bisa mengalahkan naga itu..."

Tidak lama kemudian, laki-laki itu pun menghembuskan nafas terakhirnya. Pada akhirnya cintanya tetap tidak bisa tersampaikan, betapa malang laki-laki itu semua usaha dan perjuangannya tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan wanita yang dicintainya pun mungkin tidak tahu jika saat ini dia baru saja kehilangan seorang laki-laki yang sangat mencintainya.

Setelah menguburkan jenazah laki-laki itu, aku dan Fantasy pun melanjutkan perjalanan ke goa naga untuk mendapatkan bunga tercantik di dunia, sebuah simbol cinta para dewa-dewi, bunga Rose. Dan kini setelah berputar-putar di lembah naga, akhirnya aku sampai di goa naga. Tempat di mana bunga itu berada dan inilah pertarungan pertamaku melawan naga...

...RAAAAAWWWRR!!!..

"Suara apa itu Fantasy?"
"Itu suara naga, tuanku.. Apa kamu sudah siap?"
"Ya, aku sangat siap sekali.. Ayooo Fantasy!!"

Akankah aku mampu melawan naga itu dengan sebuah pedang dan tameng besi di tanganku? Ataukah aku akan mendapat kekuatan baru nantinya? Entahlah, tidak ada yang akan tahu apa yang terjadi nantinya.


A man who fears nothing is a man who loves nothing.
And if that is so,
then what joy is there in your life?
-First Knight-


~ (oleh @wira_panda)

No comments:

Post a Comment