Tentang 30 Hari Cerita Cinta

20 September 2011

8# Laki-laki yang Memiliki Kesungguhan Hati

Kini aku sudah berada di depan goa naga, udara di sini terasa sangat panas sampai-sampai aku ingin melepaskan baju perangku. Apakah benar bunga tercantik itu ada di sini, di tempat yang sepertinya tidak mungkin ada tumbuhan yang dapat hidup. Di sini sangat gersang dan penuh asap panas yang berasal dari kawah-kawah yang berada di dasar goa ini.

RAAAAAWWRR!!.. Suara naga itu kembali terdengar, membuatku sedikit merasa takut.. Mungkin jika aku masih berpikiran waras aku akan pulang dan tidak memasuki goa naga. Ini bagaikan menghampiri kematian dengan sukarela. Tapi tekadku sudah bulat, apapun yang terjadi padaku nanti itu semua adalah takdir yang harus kujalani.

"Bagaimana Fantasy? Apakah kamu sudah siap?"
"Sangat siap, Tuan"
"Baiklah, ayo kita masuki goa naga ini"

Suasana di dalam goa naga benar-benar menyeramkan, kepulan asap dari kawah pun cukup mengganggu pandanganku. Sudut pandangku benar-benar terbatas, dan di manakah naga itu? Kenapa mendadak suaranya menghilang? Apakah dia sedang bersembunyi dan akan menyerangku tiba-tiba? Aku harus bersiap-siap dan tidak boleh lengah sedikitpun.

GROAAAAAAARR!!.. Mendadak suara naga itu terasa begitu dekat denganku, dan benar saja sesosok mahluk besar langsung menyerangku tiba-tiba.. Untung saja Fantasy cukup sigap untuk menghindari serangan dadakan itu.

"Apa itu Fantasy? Apakah itu naga?"
"Benar, Tuan. Itulah naga"

Naga itu benar-benar sangat gesit dan cepat, aku bahkan tidak tahu ia muncul dari arah mana.. Apakah aku sanggup mengalahkan mahluk ini dan mendapatkan bunga tercantik itu?

"Tuan, cepat cabut pedangmu dan hadapi naga itu" ujar Fantasy
"Baiklah"

Aku mencabut pedangku dan mengayunkannya ke sembarang arah, berharap salah satu tebasanku ada yang mampu melukai naga itu. Namun baru sebentar saja naga itu sudah menyerangku lagi, kali ini dengan kecepatan yang lebih tinggi dan benar-benar tidak bisa terlihat oleh mataku.

"Fantasy, aku tidak bisa melihat apa-apa? Bagaimana ini?"
"Gunakan hatimu untuk melihatnya, Tuan. Matamu tidak akan berguna di tempat ini"
"Bagaimana caranya?"

RAAAAAAAWWWR!!.. Belum sempat Fantasy menjawab pertanyaanku, naga itu sudah menyerang lagi dan kali ini cakarnya yang tajam berhasil merobek baju perangku serta menghancurkan tamengku. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?

"Fantasy? Kau masih sanggup bertahan?"
"Ya, Tuan.. Ayolah, aku yakin kamu pasti bisa mengalahkan naga itu"
"Bagaimana mungkin?"
"Karena kamu adalah seorang laki-laki yang memiliki kesungguhan hati"

Aku benar-benar bingung saat ini, mendengar kata-kata Fantasy membuatku teringat akan pertemuanku dengan beberapa orang hebat yang memperjuangkan cintanya, mereka semua berkata jika aku adalah laki-laki yang memiliki kesungguhan dan tekad kuat. Seolah-olah mereka menaruh harapan besar padaku, aku tidak boleh mati di sini.. Aku harus mengalahkan naga ini!!

"Fantasy, bawa aku ke arah kawah itu"
"Apa yang akan kau lakukan tuan?"
"Kita akan melakukan serangan balik, Fantasy"
"Baiklah tuan"

Maka dengan cepat Fantasy membawaku ke salah satu kawah yang ada di dasar goa. Aku akan memanfaatkan semburan panas kawah ini untuk menyerang naga itu atau paling tidak aku bisa sedikit memperlambat gerakannya. Aku tidak tahu apakah taktik ini akan berhasil atau tidak, aku harus mencobanya.

Aku pun menunggu naga itu datang menyerangku, begitu dia tiba aku akan hentakkan kakiku ke pinggir kawah agar airnya menyembur ke atas. Dan benar saja, naga itu datang dengan cepatnya.. Akupun langsung menghentakkan kakiku ke pinggir kawah, namun ternyata naga itu kebal dengan panasnya air kawah dan dia berhasil melukai sayap kiri Fantasy.

"Fantasy!!!"
"Maafkan aku, Tuan. Aku tidak bisa membawamu terbang.. Sayapku terluka"

Sial, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin mati di sini, semua akan sia-sia saja jika aku berakhir di tempat ini.. Aku pun mengayunkan pedangku untuk menyerang naga itu.. Naga pun menuju ke arahku.. Dan dia menyemburkan api dari mulutnya ke arahku, habislah sudah.

*

Tiba-tiba saja Fantasy melompat ke arahku, dia melindungiku dan menjadi tamengku.. Api naga itu membakar sayapnya, Fantasy terjatuh dan terluka parah, sedangkan aku terpental cukup jauh ke arah kawah.

"Tidaaaaaaakkk!!! Fantasyyyyy!!"

Aku berlari ke arah Fantasy, tapi tiba-tiba naga itu menghadangku.. Ia berdiri tepat di hadapanku, mahluk legenda ini benar-benar sangat besar dan persis seperti apa yang diceritakan oleh para leluhur, matanya merah, sisiknya tebal, memiliki sayap yang besar serta memiliki cakar yang kuat dan tajam.

"Siapa kamu? Apa tujuanmu ke sini? Naga itu tiba-tiba berbicara kepadaku
"Aku Aira, seorang ksatria dari negara selatan... aku datang kesini untuk mendapatkan bunga Rose"
"Mengapa kau menginginkan bunga itu?"
"Sebagai bukti ketulusan dan perjuanganku untuk mendapatkan cinta puteri Marry"
"Bukti cinta? Hahahahaha.. Apa kamu tahu jika aku bisa saja membunuhmu anak muda, apa kau mau mati hanya karena cinta?"
"Tekadku sudah bulat, Tuan Naga.. Aku sudah siap menanggung semua resiko ketika aku memutuskan untuk datang ke tempat ini"
"Baiklah anak muda, berarti kamu harus menghadapiku"
"Aku siap, Tuan Naga"

Maka naga itu pun langsung menyerangku dengan cakarnya yang tajam, beberapa kali aku sempat menghindar namun rasa lelah tak dapat ku hindari.. Sebuah cakaran dari naga itu berhasil melukai tanganku hingga kau tak sanggup lagi memegang pedang.. Pandanganku mulai buram, pedangku pun terjatuh, apakah ini akhir hidupku? Haruskah aku mati di sini?

Dalam keadaan setengah sadar itu, semua kenangan masa lalu kembali berputar di kepalaku. Pertemuanku dengan orang-orang hebat yang memperjuangkan cintanya, peperanganku dengan pasukan kerajaan dan kenangan burukku saat tunanganku mencampakkanku demi laki-laki lain. Kenangan yang terakhir adalah kenangan yang tidak pernah mau aku ingat-ingat lagi tapi kini semuanya benar-benar teringat jelas sampai aku melihat ada sinar terang yang menghampiriku. Cahayanya begitu menenangkan, apakah ini surga? Apakah aku sudah mati?

"Aira, belum saatnya kamu berakhir.. Sadarlah Aira.." Tiba-tiba ada suara seorang wanita yang menyadarkanku
"Siapa itu?"
"Sadarlah Aira, jangan biarkan dirimu berakhir di sini"
"Siapa itu?"
"Bangun Aira.. Kalahkan naga itu.. Bangunlah.."

Entah suara siapa yang kudengar itu, apakah itu suara puteri Marry? Entahlah, paling tidak suara itu berhasil mengembalikan kesadaranku.. Aku melihat naga itu sedang bergerak menuju arahku.. Dia mengayunkan cakarnya untuk menghabisiku...

"Tuhan.. Aku tahu kamu mendengarku, dan aku percaya jika kamu memang ada.. Maka dengarkanlah permintaan terakhirku ini.. Jika Engkau memberiku kesempatan untuk bertemu puteri Marry, maka aku berjanji aku tidak akan meminta apapun lagi dari-Mu.."

Akupun mengambil kembali pedangku yang jatuh, dan entah kekuatan dari mana yang aku dapatkan. Tiba-tiba saja pedangku berhasil menusuk jantung naga itu, semua terjadi sangat cepat.. Naga itu tersungkur. Aku masih tidak percaya jika aku berhasil mengalahkan naga itu. Sementara Fantasy masih terkapar tak berdaya. Aku segera berlari menghampiri Fantasy. Semoga saja ia masih bisa diselamatkan.

"Fantasy, sadarlah.. Kita telah berhasil mengalahkan naga itu"
"Ka..mu memang hebat, Tuan.. Kamu memang laki-laki yang memiliki kesungguhan hati"
"Terima kasih Fantasy, semua itu berkat bantuanmu.. Ayo, aku akan membawamu keluar dari sini"
"Pergilah Tuan, aku sudah terluka cukup parah.. Tinggalkan saja aku di sini"
"Tidak Fantasy, aku akan membawamu.."

Aku pun memapah Fantasy untuk keluar dari goa naga, walaupun aku tau harapan hidupnya sudah sangat kecil sekali tapi aku tidak mungkin membiarkannya mati di sini.. Namun belum jauh aku berjalan, naga itu bangkit kembali.. Dia belum mati dan luka bekas tusukan pedangku di dadanya sudah sembuh. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?

"Jangan takut anak muda" Kata naga itu
"Bagaimana mungkin kamu masih hidup? Bukankah aku sudah menusuk jantungmu?"
"Ya, kamu memang telah menusuk jantungku.. Namun aku bukanlah naga sesungguhnya"
"Apa maksudmu?"

Tiba-tiba dari tubuh naga itu memancar sinar yang sangat terang, naga itu menjelma menjadi seorang Ksatria perang yang gagah berani..

"Perkenalkan, namaku Ares.. Aku adalah dewa perang yang diperintahkan untuk menguji ketulusanmu, Tuan Aira"
"Jadi kamu bukan naga?"
"Seperti yang kamu lihat sekarang, aku adalah Ares sang dewa perang"
"Lalu, apa yang kamu mau dariku sekarang?"
"Tidak ada, aku sudah menguji ketulusan dan keberanianmu dan kamu memang pantas untuk mendapatkan bunga Rose itu"
"Di manakah bunga itu berada?"
"Yang pasti tidak di sini, karena tidak mungkin bunga itu dapat tumbuh di tempat seperti ini.. Aku menyimpan bunga itu di suatu bukit yang tidak jauh dari tempat puteri Marry berada, bukit itu dijaga oleh seorang kakek tua yang senang bermain suling.. Temuilah dia, dan katakan jika kamu adalah utusan dewi Flora yang telah mengalahkan naga"
"Apakah bunga itu punya kemampuan untuk menyembuhkan?"
"Tentu saja tidak, Rose berbeda dengan bunga kehidupan yang dulu dicari oleh Captain Ussop.. Memang apa yang ingin kau sembuhkan?"
"Sahabatku.. Fantasy, aku ingin menyelamatkan nyawanya"
"Tenang saja, itu masalah mudah.. Aku akan menyembuhkan Fantasy"

Maka dengan sebuah jentikan jari dari dewa Ares, Fantasy pun kembali sembuh, sayapnya sudah berfungsi seperti sedia kala. Tidak hanya itu saja, luka-luka di tubuhku pun juga disembuhkan olehnya.

"Nah, sekarang pergilah ke bukit tempat kakek tua itu berada" kata Dewa Ares
"Baiklah Dewa Ares, aku akan menuju ke sana"
"Tunggu dulu Tuan Aira, apa yang kau pikirkan saat akan menusukkan pedang ke jantungku?"
"Entahlah.. Aku membuat perjanjian dengan Tuhan sambil memikirkan puteri Marry"
"Hmm.. begitu ya, semoga berhasil Ksatria.."
"Terima kasih Dewa Ares.."

Pertarungan melawan naga kali ini, membuatku menyadari jika kita bisa melakukan apa saja bahkan sesuatu yang tidak mungkin sekalipun jika kita bersungguh-sungguh ingin memperjuangkan apa yang ingin kita gapai, dan perasaan cintaku yang cukup besar pada puteri Marry menjadi salah satu alasanku untuk tetap hidup sampai saat ini.

"Fantasy, ayo kita lanjutkan perjalanan ini!!"
"Baik, Tuan!!"


".. And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it." -Paulo Coelho- 


~ (oleh @wira_panda)

No comments:

Post a Comment