Tentang 30 Hari Cerita Cinta

20 September 2011

I Think I'm in Love #7

Apa ini yang dibilang nekat ? tentu tidak, ini cinta yang tak terbendung. Hahaha, agak ekstrem penggunaan katanya. Hari ini, kita sepakat untuk bertemu, membicarakan sesuatu, bisa dibilang bicara tentang masa depan. Mau dibawa keman hubungan ini.

Di mengatakan padaku, dia mencintaiku, bahkan sejak dulu, mungkin berbarengan ketika akupun mulai menyukainya. Namun sesuatu hal dan lain-lain, sehingga ceritanya berputar-putar, barulah ke inti, agak sedikit bingung kan ?. Aku, perasaanku kepadanya, tidak perlu lagi kuungkapkan, dia terlalu bodoh untuk tidak menhetahuinya.

Kesepakatanpun terjadi, kisah cinta dimulai dari sekarang. Huaaaa,, I'm really-really fall in love with him.

Tapi, mengapa langit itu terlihat murung ? tidak kah iah berniat cerah, secerah hatiku?

Tiba-tiba….
Tik, tik, tik,
Cess, cess, cess.
Hujan.

Hujan sepertinya tak mau ketinggalan untuk merayakan. Ahh, I'm in love to you too.

***
Aku diam-diam mencintai Hujan, dan mengklaim diriku sebagai kekasih hujan.  Kau tahu ? Hujan adalah kekasih yang sangat setia, seberapa  lamanya pun kau menunggunya, ia akan tetap datang, pasti datang !.
Meskipun ia tak menjumpaiku setiap hari, yakinlah ia akan merindukanku. Pada suatu musim, ia akan menghampiriku hampir setiap saat, dari situlah aku tahu betapa merindunya ia padaku.

Kadang, setelah ia pergi ia tetap membuatku bahagia atas kepergiannya. Karena ia menitipkan sesuatu yang indah, kau tahu ? ya pelangi. Haah aku benar-benar jatuh cinta padanya.

Sepertinya ia ingin bertemu hari ini. Hari ini aku akan bertemu dengannya, dengan Hujan. Ia mengirimkan bahasa tubuhnya yang benar-benar sudah ku hafal diluar kepalaku. Ya, ia selalu menggunakan bahasa tubuhnya itu jika ia rindu  padaku dan ingin bertemu denganku, walau kadang-kadang ia tak menampakkannya hanya untuk membuatku terkejut akan kedatangannya.

Awan menghitam, angin bertiup kencang. Hari ini terlihat jelas ia sangat rindu padaku. Ya, ia sedang menuju kesini, sebentar lagi aku bertemu dengannya.

Suaranya yang menghantam bumi membuat hatiku tenang layaknya mendengarkan sebuah instrument yang merdu. Wanginya yang menyatu dengan tanah, hmmm membuatku nyaman layaknya mencium aroma terapi.

Tapi heran !!

Mengapa justru kebanyakan orang membencinya ? cobalah sedikit memahami dan mengerti ia dari sudut yang lain, sudut yang lebih positif dan kau akan mencintainya seperti aku mencintainya.

Kali ini, hujan turun dengan sangat tepatnya, semakin memberikan kenyamanan dan kebahagiaan. Terimakasih telah menjadi saksi pada momen yang dulunya kumimpikan ini.

Kadang aku lebih mencintai ia (Hujan) dibanding lelaki yang ada disampingku ini. Karena kenapa ? karena ia membantuku untuk lebih dekat dengan lelaki ini, memberikan cerita indah dengan lelaki ini, bahkan ia menahan lelaki ini untuk lebih lama tinggal disampingku karena terjebak dirinya (hujan) sendiri.


~ (Oleh: @dhaniramadhan)

No comments:

Post a Comment