Tentang 30 Hari Cerita Cinta

15 September 2011

Captain Ussop

Hari sudah pagi, aku pun bersiap-siap menanti kedatangan laki-laki tua yang dikatakan oleh sang peri. Apakah benar laki-laki tua itu akan datang ke sini, lalu kira-kira siapakah dia? Dan informasi apa yang kelak akan aku dapatkan darinya? Aku semakin bertanya-tanya, hendak kemanakah takdir akan membawaku, aku pun tidak tau apakah aku akan berhasil atau tidak, ini pertama kalinya dalam hidupku, aku merasakan kebimbangan yang seperti ini, aku yang biasanya selalu optimis akan segala hal, kini mulai merasakan sedikit pesimis, semoga ini tidak menghalangi niatku, aku harus punya keyakinan yang kuat. Ya, aku pasti bisa.

Sudah hampir siang, dan laki-laki tua yang dikatakan oleh peri itu belum juga muncul, jangan-jangan peri itu hanya berbohong padaku. Lebih baik sekarang aku pikirkan bagaimana cara menyebrangi danau ini, apakah aku harus berenang, atau memutar dengan jarak kurang lebih dua hari perjalanan. Jika aku berenang, sepertinya tidak mungkin. Danau ini terlalu besar dan aku juga tidak taHu mahluk apa yang ada di dalam danau ini, mungkin memang lebih baik aku berjalan memutar saja.

Namun, belum jauh aku melangkah, aku mendengar ada suara laki-laki yang memanggilku..

"Hei anak muda.. Hei, mau kemana kamu?" teriak laki-laki itu
"Aku ingin keseberang danau ini pak tua, aku akan berjalan memutar" jawabku
"Memutari danau itu akan sangat jauh anak muda, mari ikut aku.. Aku akan membawamu ke seberang"
"Baiklah, terima kasih pak tua"

Kemudian, aku pun naik ke kapal tua milik laki-laki itu. laki-laki tua itu berbadan besar dengan mata yang tertutup satu seperti layaknya seorang bajak laut, dan di kapal itu ada tulisan "Eirene". mungkin itu adalah nama kapal ini , pikirku.

"Jadi, apa yang membawamu kemari anak muda?" tanya laki-laki tua itu
"Aku sedang dalam perjalanan mencari sesuatu, pak tua"
"Apa yang sedang kau cari, jika aku boleh tau"
"Aku mencari sebuah teropong ajaib yang bernama cinta"
"Hohohohoho.. Cinta, yayayaya... Jadi itu yang kamu cari.."
"Kenapa tertawa pak tua, apakah ada yang lucu?"
"Oh, maafkan aku anak muda, hanya saja.. Sudah lama sekali aku tidak mendengar tentang cinta, ya lama sekali"
"Jadi apakah anda tau mengenai cinta?"

Laki-laki tua itu terdiam, matanya menerawang ke arah langit, entah apa yang dipikirkannya..

"Anak muda, namaku adalah Ussop, orang-orang biasanya memanggilku Captain Ussop, aku adalah seorang bajak laut" ujar laki-laki tua itu
"Aku Aira, seorang jenderal perang dari negeri seberang.. jadi anda seorang bajak laut?"
"Ya, dulu aku adalah seorang bajak laut, aku mengelilingi dunia ini bersama pasukanku untuk sebuah harta karun"
"Benarkah? Harta apa yang dulu anda cari, captain?"
"Aku mencari sekuntum bunga kehidupan, bunga yang bisa memberikan kesembuhan pada siapapun"
"Lalu, apakah kau menemukannya?"
"Ya, aku menemukannya.."
"Pasti kamu senang sekali saat itu"
"Awalnya aku memang senang, tapi tidak lama..."
"Hah? Kenapa? Apakah ada yang salah?"
"Tidak, hanya saja... Aku kehilangan kebahagiaan itu karena cinta."
"Karena cinta? Bukankah cinta memberi kebahagiaan bagi semua orang?"
"Ya, itu benar..Hanya saja jika kamu jatuh cinta pada orang yang tepat."
"Jadi anda jatuh cinta pada orang yang salah?"
"Bisa dibilang begitu, tapi aku tidak pernah menyesali itu semua, anak muda"
"Benarkah? Bagaimana mungkin anda tidak menyesali semua itu? Cinta merebut kebahagiaanmu"
"Kamu tau anak muda? Hidup adalah suatu pilihan, dan perjalananmu kesini pun adalah sebuah pilihan bukan?"
"Ya, itu benar.. Tapi masalah cinta, apakah itu juga pilihan?"
"Ya, itu pilihan.. Aku bahagia dengan semua pilihan dalam hidupku, dan jatuh cinta pun merupakan pilihanku, yang aku sesali adalah patah hati.. Karena itu bukan pilihanku"

Aku terdiam mendengar jawaban dari Captain Ussop, laki-laki tua ini telah sedikit mengubah pola pikirku, mungkin jika dulu aku berada dalam posisi seperti Captain Ussop, belum tentu aku bisa berpikir se-rasional itu dan tetap tenang seperti yang dilakukannya. Dan pemikirannya tentang pilihan hidup itu... Aku akui, aku takjub.

*

Perjalanan terus berlanjut, Captain Ussop menceritakan berbagai kisah petualangannya mengarungi lautan, mulai dari pertempuran melawan bajak laut lain, perjalanan panjang yang penuh badai dan berbagai cerita seru mengenai monster laut yang pernah ia temui, semua itu dia lakukan hanya untuk sekuntum bunga kehidupan yang ada di ujung dunia ini.

"Captain, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Ya, tentu saja anak muda"
"Untuk apa sebenarnya kamu mencari bunga kehidupan itu?"

Captain Ussop terdiam sejenak, kemudian dia menghembuskan napasnya kuat sekali, sepertinya sangat berat untuk menceritakan kisah yang satu itu.

"Baiklah anak muda, akan kuceritakan padamu.. Semoga ini bisa jadi pelajaran bermanfaat untukmu"
"Pasti, Captain, aku akan mendengarkannya"
"Jadi, dulu aku sangat mencintai seorang gadis di desaku, dia menderita sakit yang sangat parah dan tidak satu pun dokter yang bisa menyembuhkannya, menurut para penduduk desa, hanya bunga kehidupan yang bisa menyelamatkannya, maka aku pun memutuskan untuk berpetualang mengelilingi dunia ini, sekedar mencari bunga kehidupan"
"Tapi perjalanan itu bisa saja membunuhmu captain, kamu bisa saja mati dalam pertempuran"
"Ketika kamu jatuh cinta, kamu akan rela melakukan apa pun untuk orang yang kamu cintai, anak muda"
"Jadi bagimu cinta itu harus berkorban?"
"Ya, begitulah"
"Lalu, bagaimana kisah selanjutnya?"
"Ya, seperti yang aku ceritakan di awal tadi, aku berhasil mendapatkan bunga kehidupan itu dengan taruhan aku harus kehilangan mata kiriku, karena bertarung dengan salah satu monster penjaga tempat itu. Setelah aku mendapatkan bunga itu, aku kembali ke desaku, dan gadis itu tertolong.. Nyawanya berhasil diselamatkan"
"Lalu? Bukankah itu akhir yang bahagia?"
"Setelah sembuh, gadis itu menikah dengan seorang pria yang menjaganya selama aku berpetualang"
"Apa? Dasar wanita tidak tau berterima kasih!!" aku benar-benar kesal mendengarnya
"Seperti yang aku bilang, cinta itu adalah pilihan.. Dan wanita itu tidak memilih aku sebagai cintanya, dan aku tidak mungkin memaksanya"
"Kenapa, Captain? Kenapa? Kenapa kamu bisa setenang itu? Apakah kamu jadi gila karena perjalananmu itu?"
"Tidak, justru aku menemukan banyak hal dalam perjalananku itu, aku mencintai wanita itu dan melihat dia bahagia.. Itu sudah cukup bagiku"

Aku terdiam lagi mendengar perkataan Captain Ussop, apakah benar cinta itu penuh pengorbanan? apakah yang dilakukan Captain Ussop ini benar? Jika yang dia lakukan itu benar, kenapa ia mendapat balasan yang tidak setimpal atas semua usahanya, kenapa ia justru harus patah hati?

"Anak muda, sebentar lagi kita sampai.. Aku harap, kamu bisa mendapatkan banyak pelajaran dalam perjalananmu kali ini"
"Ya, Captain.. Tapi aku tidak ingin patah hati sepertimu"
"Hahahaha.. Tidak semua patah hati menyakitkan anak muda, kelak kau akan tau itu'

Akhirnya tibalah aku diseberang danau, aku pun berpamitan dengan Captain Ussop. Ah sial ada satu hal yang aku lupa tanyakan padanya, aku ingin tau apakah arti "Eirene" yang ditulis di kapalnya itu.

*

Sesampainya di desa, aku bertemu dengan seorang pemuda yang sedang membuat kapal dari batang pohon, dia tampak gembira dan bersemangat.

"Permisi, Tuan" aku menyapa pemuda itu
"Ya, Tuan Ksatria, ada yang bisa kubantu?"
"Aku baru saja tiba di desa ini dengan menyebrangi danau, kira-kira di manakah aku bisa membeli makanan?"
"Oh, dekat saja, Tuan.. Kau tinggal lurus saja mengikuti jalan ini, nanti ada penjual makanan di tepi jalan"
"Ah terima kasih, Tuan"
"Sama-sama... Tunggu sebentar tuan, bagaimana caranya kamu menyebrangi danau? apakah kamu membawa kapal?"
"Aku tidak membawa kapal, aku menumpang pada kapal seorang laki-laki tua bernama Captain Ussop"
"Captain Ussop? Kau pasti bercanda tuan, dia sudah meninggal seratus tahun yang lalu"
"Hah? Tidak mungkin? Aku baru saja bersamanya, dia laki-laki yang hebat"
"Baiklah, jika kamu tidak percaya... Ikuti aku, Tuan"

Pemuda itu mengajakku ke suatu tempat yang tak jauh dari tepi danau itu, di sana aku melihat sebuah batu besar dengan banyak bunga di sekelilingnya, di batu itu tertulis "Di tempat ini bersemayam Capt. Ussop, seorang pelaut handal yang menaklukkan tujuh samudera dan pernah disia-siakan cintanya". Aku benar-benar kaget melihatnya, belum lagi lukisan wajah Captain Ussop yang ada di samping batu itu, benar-benar mirip dengan lelaki yang baru kutemui tadi.

"Bagaimana, Tuan Ksatria? Kini kamu percaya kan?" tanya pemuda itu
"Ta..tapi aku benar-benar bertemu dengannya tadi, bagaimana dia meninggal?"
"Dulu di desa ini ada peperangan besar, Captain Ussop salah satu orang yang berusaha mati-matian mempertahankan desa ini, dia mati saat menyelamatkan suami dari puteri Eirene, wanita yang dicintainya"
"Hah? Kenapa dia melakukan hal bodoh itu? Bukankah jika dia membiarkan suami wanita itu mati, dia akan bisa bersama wanita itu?"
"Captain Ussop tidak sepicik itu, dia menyelamatkan laki-laki itu karena ia tidak ingin melihat Puteri Eirene bersedih, bagi Captain Ussop kebahagiaan wanita yang dicintainya adalah hal yang terpenting dan dia tidak mau menghilangkan kebahagiaan itu dari Puteri Eirene"

Aku benar-benar tidak habis pikir dengan bajak laut itu, entah apa yang membuatnya memiliki keyakinan sebesar itu, apakah cinta? Kika memang karena cinta, aku hanya bisa bilang jika dia benar-benar laki-laki dengan cinta yang luar biasa. Dan tulisan yang ada di kapalnya itu, rasanya aku mulai mengerti maksudnya, mungkin dia ingin berlayar dan melabuhkan hidupnya pada satu nama yang penuh dengan harapan.. Nama dari wanita yang dicintainya.. Eirene.


"Kadang Tuhan menciptakan cinta dan kebahagiaan secara terpisah, aku mencintaimu dan kamu berbahagia dengannya"






~ (oleh @wira_panda)

1 comment: