Tentang 30 Hari Cerita Cinta

14 September 2011

Annica #2


#2


Mencintai kamu itu seperti saat aku masih nyenyak tertidur dan bermimpi.
Mimpi yang tidak jelas, tapi perasaan yang ada tetap bertahan.
Pasti ada yang pernah merasakan mimpi seperti itu kan?
Satu atau lebih mimpi yang tidak jelas, blur, tapi kamu merasakan sesuatu dan rasa itu tetap tinggal meski kamu sudah terbangun.
Dan hubungan kita, sama seperti mimpi-mimpi itu, tidak jelas, blur, tapi perasaanku tetap sama, tidak bergeser dan berubah sedikit pun setiap harinya.

- Annica -

"Annica, kamu baru pulang?" tanya mama saat melihatku memasuki pintu garasi
"Hai ma, iya nih baru sampe"
"Sudah makan?"
"Udah ma, tadi aku mampir ke tempat nasi goreng yang ada deket kantor"
"You look tired honey"
Aku melihat wajah mama, ada guratan kecemasan disana. Aku berjalan mendekatinya.
"Aku ngga apa-apa Ma, mama jangan terlalu khawatir sama aku. Aku cukup tidur dan cukup makan kok, apalagi ada mama" kataku sambil menggenggam tangan mama.
"Mama bingung, kenapa semua anak mama jadi workaholic begini. Abe belum pulang, Ricky tadi sore pulang dan langsung pergi lagi, katanya ada janji makan malam dengan klien dari Surabaya. Dan Papa kamu juga belum pulang sampai sekarang" oceh mama, jelas mama cemas dengan seisi rumah ini, terutama anak-anaknya.
 "Ma…?"
"Sana kamu mandi, mama mau nelpon papa kamu, mau nyuruh pulang. Kalo ngga ditelpon dan direcokin pasti ngga pulang-pulang deh"
Aku hanya tertawa mendengar perkataan mama, dan hal-hal seperti inilah yang selalu membuat aku kangen dengan keadaan rumah, kemanapun aku pergi.

Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang. Rasanya nyaman.
Melepaskan blazer dan high heels yang aku pakai seharian, bertemu ranjang dan bantal kesayangan, mencium wangi kamar sendiri. Rasanya semuanya begitu menyenangkan dan nyaman.
This is what they always call as home sweet home.

Abe: turun dong, temenin gue makan
Annica: knp hrs bbm?
Abe: males naek, dan ga mgkin pake teriakan
Abe: turun, buruaaannnnn
Annica: iyaaaaaaaaaa…..

"Balik jam brp tadi?" tanyaku pada Abe yang sedang asyik makan salad buah bikinan mama, aku duduk di kursi tepat diseberangnya
"10 menit yang lalu lha, uda makan?" tanya Abe dengan mulut yang penuh makanan
"Uda, tadi mampir di nasgor Pak Malih"
"Wuihhh…sama sapa kesana?"
"Sendirian lha"
"Ngga ngajak-ngajak nih, gue juga uda lama ngga kesana, jadi kangen sama nasgornya"
"Tadi juga iseng pulang kantor, abisnya bingung mau makan dimana, sendirian juga kan"
"So, how's Puri Office?" tanya Abe mendadak setelah ada jeda sebentar antara kami. Abe meletakkan sendoknya dan mendorong piring saladnya lebih masuk ke dalam. Dia melihatku dengan tatapan antusias dan penasaran. Dan aku hanya meliriknya sebentar sebelum tanpa sadar menghela napasku.
"We all know what has been happened there" jawabku singkat, malas membahasnya
"Pertama helaan napas dan kedua adalah jawaban diplomatis. Apa seburuk itu keadaannya?" Abe mengerutkan keningnya, menatapku setengah tidak percaya
"Apa yang lu harapkan dari keadaan kantor dengan omzet yang menurun hampir 85% dalam waktu kurang dari 2 bulan? Apa juga yang lu harapkan dari kantor yang habis kena badai perselingkuhan antara manager dan sekretarisnya sampai sekretarisnya hamil dan isteri si manager datang ke kantor komisaris utama dan membuat kehebohan besar?" tanyaku datar
"Gue selalu ketakutan kalo lu uda mengeluarkan nada suara yang kayak begitu" jawab Abe
"Maksudnya?"
"Ngga tau kenapa, tapi tiap kali lu mengeluarkan kalimat dengan nada suara datar, gue selalu ngeri dengan hasil akhirnya. Kayak ada perasaan tersembunyi didalamnya, and I don't know what's that"
"Hahhh…kebanyakan teori deh, by the way tadi pagi kenapa sama Andre?"
"Pasti Ricky yang cerita ya?"
"Hehehee…jadi kenapa dia sampe bisa dimarahin oleh Pak Abe yang jelas-jelas punya predikat paling santai dan sabar seisi Bentleyment?"
"Salah buat perjanjian, dan yang paling parah kesalahannya berhubungan dengan penulisan angka. Kalo cuma penjualan satu unit sih masih bisa dimaafkan, tapi kalo penjualan 20 unit, siapa yang ngga ngamuk?"
"Apa ada masalah dengan divisi property?"
"Not in a good condition. Sekarang banyak developer baru, mereka juga semakin hebat setiap hari, kita beruntung karena ada nama Papa di balik perusahaan, kita beruntung karena perusahaan ini bertahan selama lebih dari 25 tahun. Tapi itu semua akan hancur kalo kita sendiri ngga bisa jaga nama baiknya, not only us as his children, tapi seisi Bentleyment, semua yang bekerja di Bentley"
"Papa punya anak-anak yang hebat yang bertanggungjawab dan bisa diandalkan untuk masing-masing divisi yang sudah beliau percayakan sama kalian. Don't push yourself too hard Abe, you think too much. Dan untuk karyawan Bentley, mereka semua adalah orang-orang yang hebat juga. Dan ini semua memang karena Papa"
"Ya, you're right"
"Ya udah, gue mau mandi mau tidur ya, udah jam 10 lewat"
"Lu belum mandi daritadi?" tanya Abe kaget
"Kaga liat baju gue masih baju kantor?" jawabku ketus yang hanya dibalas tawa Abe.



- (oleh @luilliciousmey - http://luilliciousmey.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment