Tentang 30 Hari Cerita Cinta

14 September 2011

Bagaimana Mencintaiku #2

“Sudah satu tahun ini, sebenarnya aku tidak kuliah” sahutku dengan sengit.

Ini pertengkaran sengit yang memuncak antara aku dan ayah. Ayah terkejut mendengarnya, aku dapat melihat betapa dia berusaha untuk menahan amarahnya, sementara ibu hanya bisa menangis melihat kelakuanku dan keempat saudaraku menunduk, menunggu ledakan amarah ayah.

Senang rasanya bisa melemparkan bom rahasia hanya untuk dapat menyakiti hati ayah. Aku hanya ingin ayah tahu bagaimana rasanya disakiti, aku hanya ingin ayah tahu apa yang aku mau tidak seperti yang ayah mau. Tetapi yang kutunggu-tunggu tidak pernah terjadi, hanya keheningan yang menyesakkan dan meresahkan hatiku.

Lalu ayah bertanya pelan

”kenapa?”

”Aku tidak tahan, stress dan benci dengan semua mata kuliahnya” jawabku dengan setengah menantang, mulai meragukan semuanya.

Hening kembali.

Lalu ayah berdiri dan mendekatiku, aku bersiap-siap untuk menerima tamparan atau pukulan darinya, tetapi apa yang ayah lakukan membuatku terpaku dan terkejut. Ayah datang untuk memelukku.

”Maafkan ayah, ayah bukan ayah yang baik bagi kamu” bisiknya penuh penyesalan.

Lalu untuk pertama kalinya aku melihat ayah menangis, ayah menangis karena aku dan untuk aku.

”Maafkan ayah” bisiknya lagi.

Menerima perlakuan ini aku pun menangis sambil memeluknya erat, kami menangis bersama. Ada perasaan lepas dan lega saat aku menangis dalam pelukannya. Aku aman, aku ada di tempat yang tepat.


To be continue...



- (oleh @siahaanastrid - http://mynotsecretlife.tumblr.com)

No comments:

Post a Comment