Tentang 30 Hari Cerita Cinta

14 September 2011

Langit Bumi - Nara Lendra: Hai! Aku Nalendra Suami Si Centil Naya #2

"Denganmu Aku Bahagia..
Denganmu Semua Ceria..
Janganlah Kau Berpaling Dariku karena Kamu Cuma Satu..
Untukku.."
Entah kenapa aku sangat suka lagu band Naif yang paling terbaru ini. Mungkin karena lagu ini mudah diingat, easy listening dan enak banget dinikmati dikala santai sama orang tersayang.Karena Kamu Cuma Satu. Lagu itu selalu berputar tiap hari di telepon selularku. Ya, karena aku memasang bagian refrain lagu itu sebagai alarm. Hari ini hari minggu, jadi lagu itu berputar 1 jam lebih lambat dari biasanya. Pukul 06.00 aku terbangun dan kudapati tubuh kecil yang selalu menemaniku 2 tahun terakhir ini sudah tidak ada di peraduannya.

Sebenarnya sudah dari tadi malam aku ingin menulis tulisan ini. Pukul 01.15 dini hari tadi aku baru saja merampungkan hasil kerjaan, sesaat sebelum aku menghempaskan tubuh ke kasur dan tentu saja sesaat sebelum aku harus menggendongnya dari sofa pindah ke kamar, aku mendapati laptop istriku yang masih menyala. Iseng aku lihat dan ternyata berisi sebuah blog, dan itu adalah blognya. Perlahan aku baca dengan teliti, dan ternyata dia menulis semua tentang rumah baru kami ini di blognya. Begitu bahagianya istriku tampaknya. Akhirnya timbul niat isengku untuk ikut meramaikan tulisannya namun tidak pada malam itu tapi keesokan harinya, ya pagi ini. Malam tadi aku terlalu lelah dan sudah terlalu ingin bercumbu dengan alam mimpi ditengah pelukannya.

Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku.
Namaku Nalendra Jaleswara nama yang unik ya? Kesannya seperti nama Raja Mataram Kuno. Tapi aku bukan keturunan raja kok, sumpah..hehe
Hari ini adalah hari kedua aku dan istriku Raina Kalea Nara tinggal di rumah baru kami di Bogor, sebelumnya kami masih mengontrak.
Izinkan aku bercerita tentang diriku ya. hehe. Aku adalah Orang Jawa asli, Ibu dan Bapakku berasal dari Yogyakarta. Pembawaanku cuek, sabar, gak gampang marah apalagi kalau menghadapi si Naya. Oiya aku memanggil istriku dengan sebutan itu, Naya. Aku tidak suka akan konflik dan keributan karena alasan yang standar banget, yaitu "kalah jadi arang menang jadi abu" jadi sebisa mungkin akan aku hindarkan semua yang berbau konflik, tapi jangan buat aku benar-benar marah, kalau kata Naya sih serem banget kayak banteng ngamuk. hehe. Aku dan Naya memiliki hobby dan kesenangan yang sama, sama-sama suka jalan. Maka dari itu setiap aku ada kerjaan keluar aku selalu ajak Naya ikut.
Cerita sedikit tentang Raina Kalea Nara, istriku tercinta. Aku dan Naya sudah saling mengenal dari kecil, jadi aku tahu banget bagaimana orangnya. Naya itu sangat periang tapi introvert, susah sekali menggali cerita dari dirinya tapi aku tahu gimana caranya. Hehe. Kalo mau ngapa-ngapain maunya sendiri, sering banget ngebantah kalo dikasih tau atau bahasa jawanya ngeyel, tapi sering banget gak berhasil dengan caranya itu karena dia orangnya super duper ceroboh. Tapi kalo udah gitu dia bisa jadi nurut banget ma aku. Kalo soal seni jangan tanya deh dia itu jago banget bikin batik tulis yang dipelajarinya dari ibu dan neneknya, dia bisa ngelukis juga, nah lo!! luar biasa kan istriku. Hehe. Dia gak kerja, dia lebih memilih tinggal dirumah (dan aku senang dia gak kerja) tapi sering bikin tulisan-tulisan yang dimuat di majalah-majalah, semacem freelance writergitu lah. Oke cukup tentang Naya.

Belakangan ini aku sedang sibuk-sibuknya dengan "mainan" baruku, dapat dibilang semua pikiran dan waktuku tercurah kesana. Hehe. Mainanku itu adalah suatu tempat yang memang dari dulu ku cita-citakan, bahkan aku lebih memfokuskan membangunnya terlebih dahulu dibanding rumah tinggal. Mainan itu adalah 'Jerami', tempat untuk sekedar bercanda, bergurau atau berdiskusi yang bebas untuk semua orang yang suka kopi atau beer. Tempatnya gak terlalu besar tapi juga gak terlalu kecil, 'Jerami' ada di jantung kota bogor. Boleh mampir kalo ada yang berkenan. Hehe.

Aku adalah seorang peneliti lepas yang banyak meneliti di bidang budaya dan aku amat sangat mencintai pekerjaanku itu tetapi aku lebih mencintai bangsa dan negaraku. Aku memilih kerja di bidang itu karena selain aku malas kerja kantoran yang diam di suatu tempat aku juga sangat suka menjelajah, berpetualang ke tempat-tempat baru yang menarik. Selain itu budaya Bangsa Indonesia ini menurutku ialah sebuah harta karun yang tidak ternilai harganya dan tidak pernah ada habisnya untuk dicari tahu dan pelajari. Tapi cukup sampai situ dulu ya bicara tentang budayanya karena ini hari minggu, hari buat aku dan Naya. Hehe.
Aku sebenarnya tidak terlalu suka minum beer, aku lebih suka minum kopi bahkan kadang kalo sudah selesai meminum kopi buatan Naya aku suka bikin lagi sendiri, entah karena memang aku suka atau mungkin juga lupa. Hehe. Aku memang sedikit pelupa. Kadang-kadang saja kalo lagi pergi berdua sama Naya, dan misalnya terpisah mungkin pas pulang aku lupa kalo tadi perginya sama dia. Hahaha. Tapi dari kecil aku pribadi memang sudah mencita-citakan punya tempat untuk nongkrong-nongkrong bareng teman-teman dan mungkin "Jerami" inilah manifestasi dari rasa inginku itu. Nama "Jerami"aku pilih karena nama itu sangat Indonesia sekali dan agak sedikit-sedikit merakyat.

Pagi ini aku kembali bangun lebih lambat daripada Naya, selain karena hari ini hari minggu dan memang beberapa hari belakangan ini dia selalu bangun pagi buta dan sibuk menata perabotan-perabotan yang dia beli sendiri, dia pilih sendiri. Ya, maklumlah rumah baru jadilah aku sedikit dilupakan. Hehe.
Tapi wajarlah bila dia sangat bersemangat dan senang, karena rumah ini memang sudah lama dia konsep dan cita-citakan bahkan dari sebelum kami menikah. Rumah ini memang untuknya, untuk Naya. Setelah dua tahun menikah kita baru bisa punya rumah sendiri, dan rasanya ternyata luar biasa memiliki rumah hasil dari keringat sendiri. Untukku, bisa membuat Naya tersenyum tiap pagi adalah anugerah yang paling indah. Terima Kasih Tuhan.
Oiya, sudah dulu ya, aku mau ngisengin Naya. Aku mau rekam dia lagi beres-beres dulu ya.. Hehe..
Sampai nanti mampir-mampir lagi ya besok-besok di Rumah baru kami. Salam =)


Nalen
Bogor, 14 September 2011

by: @sthirapradipta (sthira pradipta)




No comments:

Post a Comment