Tentang 30 Hari Cerita Cinta

13 September 2011

Angin dan Bidadari Cantik: 1. Kurir Cinta

Mimpiku semenjak kecil adalah bekerja di bawah tumpukan buku. Aku cinta buku. Ya, kamu bisa mengatai diriku adalah seorang kutu buku. Tapi aku mengakuinya, aku kutu buku. Semua buku aku cintai, baik itu buku pelajaran, buku cerita, buku novel, bahkan buku stensilan. Untuk yang terakhir aku hanya suka membaca itu karena kagum akan imajinasi penulis buku itu.
Dan mimpiku menjadi kenyataan, semacam itu. Aku bekerja benar-benar dibawah tumpukan buku. Aku bekerja di sebuah toko buku terkenal di Indonesia. Seharusnya aku menikmati dan mencintai pekerjaan ini. Tapi sepertinya mimpi masa kecilku sangat jauh bertolak belakang dengan kenyataan hidup saat ini.
“Mbak, buku berjudul…..” Seorang wanita muda menghampiri diriku menanyakan sebuah judul buku.
Tanpa perlu aku mengecek ke komputer, aku langsung tahu dimana buku itu berada. Aku mendapatkan anugerah fotographic memory oleh Yang Maha Kuasa. Aku langsung menunjukkan wanita itu buku yang ia cari.
“Makasih, Mbak.”
Aku tersenyum simpul menanggapinya. Aku kembali menuju tempatku dan membereskan beberapa buku yang salah tempat. Sebuah tepukan dari salah seorang rekanku mengagetkan diriku.
“Ada apa?”
“Itu ada kiriman buat lo.”
“Kiriman?”
“Iya. Di ruang ganti. Gw taruh di depan loker lo tuh.”
“Dari sapa?”
Rekanku itu menaikkan bahunya. “Tapi keknya bom gitu. Bom cinta. “
Rekanku tertawa terbahak-bahak. Aku menggeleng-geleng melihatnya dan cepat-cepat meninggalkan wanita itu menuju ruang ganti.
***
Disana sebuah amplop coklat dengan tulisan di bagian depannya namaku dan alamat toko buku cabang aku ditempatkan. Dengan jantung berdebar-debar aku membukanya. Isinya sebuah headphone. Ya, itu sebuah headphone yang digunakan orang-orang untuk mendengarkan musik dari handphone atau komputernya.
Dari dalam amplop terselip sebuah surat. Surat dengan tulisan acak-acakan.
Hai dirimu,
Semoga dengan headphone ini engkau bisa mendengarkan alunan nada cintaku.
Semoga dengan headphone ini kau tidak mendengarkan suara sumbang yang menghinamu.
Semoga dengan headphone ini kamu menjadi seorang kutu buku yang semakin manis.
Semoga dengan headphone ini dirimu selalu mengingat diriku.

Penganggum rahasiamu,
Kurir Cinta.

Ah, pasti ini kerjaan si kurir itu lagi!
***


- oleh ( @tantehijau - http://zadika.wordpress.com/2011/04/06/kurir-cinta/)

No comments:

Post a Comment