Tentang 30 Hari Cerita Cinta

13 September 2011

ERRARE: Awal Ingatan


ERRARE


Jangan berharap menemukan salah yang benar-benar atau juga benar yang salah, baik penempatan kata, waktu maupun keadaan. Sesungguhnya semua yang tertulis disini adalah sebuah cerita yang belum usai dipilin oleh Rapunzel tuk turun dari menaranya. Satu, sepuluh, delapan belas kepang saling silang, kanan kiri, tumpuk menumpuk, mengacak setiap lapisan kebenaran hingga sebuah teori muncul lagi ke permukaan. Kebenaran tidak pernah absolut!

Jadi janganlah dan sungguh jangan mencari arti kata Errare karena hal itu hanya akan merusak permainan makna dan akhir dari cerita ini. Errare adalah sebuah nama, anggaplah demikian.Diperumpamakan nama seorang gadis manis dengan pipi ranum seperti apel merah yang menggoda untuk dipetik. Di bagian kanan dan kirinya ada lesung yang jelas dan pasti seperti matari yang selalu terbit dari belahan timur.



Sebenarnya aku tidak tahu apa yang kutulis disini, karena ini bukan surat kaleng. Bukan juga suatu hal yang sulit tuk diakses. Aku hanya takut akan langkah-langkah ke depan mirip pion yang mabuk Patron Silver, bukan sekedar Anggur Merah lagi. Mana bisa terlepas dari penilaianmu.

Beberapa saat yang lalu, oh kalau boleh kukatakan bertahun-tahun yang lalu saat pertama kita bertemu, dalam sebuah percakapan kompleks mengenai bagaimana aku dan kamu dapat bekerja sama. Ditemani seorang perantara dan juga seorang kekasih yang kebetulan mengantarku. Ini nanti akan jadi bahan gurauan kita di fase senja. 

Sungguh aku tidak menyiapkan hari itu dalam agenda memori sebagai suatu tanggal yang harus diresapi di kemudian hari. Tidak ada yang menarik kecuali cara kau berbicara. Bantahan atas fakta yang kupaparkan membuatku sadar, kau adalah sedikit dari sekian makhluk berkaki dua yang bisa menyambangi wacana dimanapun duduk kursiku dalam bioskop kecil pikiranku.

Dalam satu setengah kali 60 menit itu, dunia mengecil tidak menyisakan bising. Aku terlarut dalam kata-katamu sebagaimana kita tidak menulis puisi dalam larik perbincangan. Tidak ada alam, tidak ada urusan hati, hanya ada logika. Dan setelah perjumpaan itu, kita kembali sibuk dalam hidup masing-masing. Berbulan-bulan tidak ada kelanjutan. Aku berjalan bersisian dengan nasib yang nantinya mempertemukan kita kembali dalam kurang dari puluhan karakter.



- (@mistybusy - www.seorangsenja.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment