Tentang 30 Hari Cerita Cinta

13 September 2011

Ksatria Patah Hati dan Puteri Cantik: Kisah Teropong Ajaib

Ini adalah sebuah kisah, tentang seorang ksatria dan tuan puteri..
Tentang pencarian cinta sejati..
Dan sebuah petualangan besar akan impian..
“..Aku jatuh cinta, untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda..
lebih berwarna..
lebih indah..
dan penuh dengan senyuman..”

Sebelumnya aku kenalkan dulu diriku, namaku Aira, aku adalah seorang Jenderal perang terhebat di negaraku, aku tak pernah gentar terhadap apapun, aku seorang laki-laki yang begitu berani, sampai-sampai Raja pun mengangkatku sebagai pemimpin pasukan elite di kerajaan, dan aku telah terbiasa memimpin sekitar 500.000 orang prajurit untuk sebuah peperangan di daerah selatan dan utara.
“Sudah pernah melihat surga dunia, Jenderal?” tanya seorang prajurit tua padaku.
“Mana ada surga di dunia ini, yang ada hanya neraka” jawabku
“Apakah Jenderal benar-benar belum pernah melihat surga dunia?”
“Belum”
“Sepertinya, Jenderal harus mencoba berpetualang dan temukanlah sebuah teropong ajaib untuk melihat surga dunia”
“Teropong? Kekeran ya maksudnya?”
“Iya, sebuah teropong kecil yang bernama Cinta, yang bisa membuatmu melihat dunia dengan cara yang berbeda”
“Di mana aku harus mencarinya”
Sang prajurit tua hanya tersenyum, lalu dia menunjuk dadaku.
“Di sini Jenderal, hatimu yang akan menuntunmu menemukannya” ia tersenyum lalu pergi meninggalkanku.
Cinta? Sudah lama aku tidak merasakannya, sejak kekasihku meninggalkanku beberapa tahun lalu dan membuatku memilih menjadi monster perang seperti saat ini, aku lupa.. Dulu aku pernah jatuh cinta dan melihat surga dunia.
*
"Bagaimana Jenderal Aira? Sudah siapkah kamu untuk peperangan minggu depan?" tanya Paduka Raja padaku.
"Aku siap, Paduka Raja. Aku akan membawa 5000 pasukan terhebat kita untuk menaklukkan negara selatan" jawabku.
"Ah, bagus sekali.. Kamu tahu, Jenderal? Kamu adalah pahlawan negara ini, kami semua mendukungmu"
"Terima kasih, Paduka Raja"
Lalu aku pun keluar dari ruangan Raja,. Dalam otakku, aku masih memikirkan perkataan prajurit tua tadi.. Ya, aku memikirkan tentang cinta. Haruskah aku jatuh cinta lagi? Haruskah aku merasakan sakit hati lagi jika ternyata aku gagal? Haruskah seperti itu?
Mungkin Merlin bisa membantuku. Si kakek tua peramal itu biasanya selalu bisa memberikan nasihat bijak padaku.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan, Merlin?" tanyaku.
"Jenderal Aira, apa yang membuatmu memikirkan cinta? Apa yang kamu inginkan dari cinta?" tanya Merlin
"Aku ingin melihat dunia dengan cara berbeda, Merlin. Aku mau melihat keindahan"
"Hanya itu?"
"Sampai saat ini, hanya itu yang aku tau.."
"Baiklah, Jenderal. aku akan memberimu sebuah bola kristal, dia akan membantumu menemukan cinta"
"Merlin, boleh aku tau.. Seperti apa bentuk cinta itu?"
"Hmm.. Cinta itu hanya sebuah teropong kecil yang memiliki kekuatan ajaib tetapi akan sangat sulit menemukannya  karena ia tersembunyi di antara dunia yang besar ini. Ia ada dis udut-sudut alam semesta... Jadi temukanlah teropong itu Jenderal.. Kamu harus melakukan sebuah petualangan!!"
"Tapi minggu depan aku harus berperang.."
"Maka pergilah esok hari dan kembalilah sebelum peperanganmu, Jenderal"
"Baiklah Merlin.. Trus ini cara pakai bola kristalnya gimana?"
"Di bawahnya ada petunjuk pemakaiannya, baca saja disitu"
Cara Pakai Bola Kristal edisi Pemula:
Usaplah bola kristal perlahan sambil memikirkan hal-hal indah dalam hidupmu..
Ingat bola kristal ini hanya untuk mereka yang belum mengerti atau sedang mencari cinta.
Baik digunakan saat masih sendiri.
Ah, ternyata Merlin memberiku sebuah bola kristal edisi pemula, pasti dia berpikir jika aku masih bodoh dalam masalah percintaan, tapi ya sudahlah.. Toh aku juga memang akan memulai sebuah petualangan baru dan memulai semuanya dari awal. Esok hari sebuah perjalanan panjang akan aku mulai...

*
Hari ini, pagi-pagi sekali aku sudah memulai petualanganku.. Merlin sempat berpesan padaku jika aku harus memulainya dengan berjalan ke arah barat dan sekarang kenapa aku malah jadi tersesat di sebuah hutan cemara. Ini pasti si Merlin menipu aku nih. Sial.
"Tersesat tuan?" tiba-tiba seorang kurcaci menyapaku.
"Ah iya, dari tadi aku berputar-putar tapi tidak menemukan arah yang benar. Apa kamu bisa membantuku, Tuan?"
"Memang Tuan Ksatria hendak kemana?"
"Aku sedang dalam perjalanan untuk mencari teropong ajaib"
"Teropong ajaib? Kamu pasti anak muda yang ingin melihat keindahan dunia ya?"
"Dari mana kamu tau?"
"Sudah banyak orang yang mencari teropong itu, Tuan. Tapi hanya sedikit yang benar-benar menemukannya"
"Benarkah, apakah sesulit itu menemukannya"
"Tingkat kesulitan itu tergantung dirimu sendiri, Tuan"
Aku sempat terdiam beberapa saat, mencerna baik-baik maksud dari kurcaci ini..
"Baiklah, Tuan. Jika kau ingin melanjutkan perjalanan, maka jalanlah terus mengikuti arah matahari terbenam dan kau akan keluar dari hutan cemara ini" kata kurcaci itu.
"Terima kasih, Tuan.. Baiklah aku akan melanjutkan perjalananku. Aku permisi dulu"
"Hati-hati Tuan Ksatria.. jangan terlalu sering melihat ke belakang saat berjalan, karena teropongmu tidak ada di belakang tapi ada di depan sana"
"Baiklah.. Terima kasih"
Aku pun melanjutkan perjalananku kembali, tapi ketika akan melangkah aku sempat menengok ke arah kurcaci itu, di bajunya ada sebuah tulisan "Penunjuk arah bagi yang mencari cinta". Sebuah tulisan yang cukup lucu menurutku. Maka sesuai petunjuk dari si kurcaci itu, aku berjalan menuju arah matahari terbenam.

"People never learn anything by being told, they have to findout for themselves." -Paulo Coelho-

---Oleh:

No comments:

Post a Comment