Tentang 30 Hari Cerita Cinta

13 September 2011

Tattoo Kunci - Emosi

Saya tahu, semua yang saya punyai di dunia ini bukan milik saya, dan ketika tiba waktunya saya pergi, saya harus ikhlas melepas semuanya walaupun hal itu telah bertahun-tahun tinggal dalam diri saya, meretas, mungkin sekarang sudah mengakar.

Walau berat, tapi toh memang harus dijalani.

"Aku gak mau pulang!!!" Teriakku di telinganya, ketika Arya menyeret tanganku untuk keluar kamarnya.
Hari itu, hari yang nggak pernah ada dalam bayanganku sebelumnya.

Hari itu sengaja aku bolos kerja karena ada masalah dengan Arya, dari tadi malam dia tidak bisa dihubungi.

Kemarin siang,
emosiku memuncak. Kerjaanku masih banyak yang belum diselesaikan, bos udah nyuruh sana-sini bikin ini-itu, belum sempat makan siang dan ditambah PMS. Setelah akhirnya aku pekerjaanku beres sedikit demi sedikit, aku mencuri-curi waktu untuk makan siang sambil telepon si pacar. Buat berbagi kesusahan ini.

2x deringan, 7x buzz di ym, nggak ada jawaban.. Aku curiga dia masih tertidur pulas di rumah.
~buzz, text or even call me when you wake up~
Isi smsku. Nggak sampai 1jam, aku sudah selesai makan dan solat. Aku harus segera kembali k kubikelku. Mengerjakan sisa-sisa pekerjaanku. Sekitar jam2 siang, id willy di contact list ym-ku berpendar-pendar. Ada pesan masuk.

Arya911: hi, sayang. Sorry aku baru bangun. :)
Arya911: kenapa kamu?
Sari_xo: kamu baru bangun?
Sari_xo: gpp, aku overload aja. Pusing! Mana perut melilit!
Arya911: iya, tadi malem kan ak baru tidur jam4, ngerjain tugas kampus.
Arya911: kamu udh makan? Minum obat gih sana!
Sari_xo: udah. Kamu lg ngapain? Udah mandi blm?

Lama Arya tidak membalas ym-ku ini. Line telepon kantorku, krang-kring dari tadi, email terus berdatangan minta revisi gambar sana-sini, bos-ku minta dibuatkan appointment dengan klien, aku hampir gila lagi. tapi tab ym-ku selalu aku lirik, kalau-kalau Arya membalas instant message-ku. sesibuk-sibuknya aku, berinteraksi dengan Arya selalu aku sempatkan. aku terlalu bergantung kepadanya.

Sari_xo: BUZZ!!!
Sari_xo: BUZZ!!!
Sari_xo: BUZZ!!!
Arya911: apa sih?
Sari_xo: kamu lagi apa sih? pertanyaan aku kenapa gak dijawab?
Arya911: ini lagi maen game ihh.. belom aku belom mandi.
Sari_xo: kok malah main games? mandi sana gih, cari makan. ibu masak nggak?

lama lagi dia balas ym-ku. langsung saja aku telepon. 2x teleponku gak diangkatnya, yang ke-3 baru diangkat.
"kok teleponnya nggak diangkat-angkat? ngapain sih?" nada bicaraku sudah meninggi, kesal.
aku sempat mendengar Arya mendengus, "Kan tadi aku udah bilang, lagi maen games! kenapa?"
"kok kenapa? ym aku kenapa gak dibales-bales?"
Arya diam, sepertinya dia enggan menjawab pertanyaanku yang itu-itu saja.
"kamu kenapa sih? kenapa main games? bangun-bangun malah main games, bukannya mandi atau ngapain kek!" sifat jelekku yang Arya benci keluar, Arya benci sekali kalau aku mulai menyuruh-nyuruhnya apalagi dengan paksaan. Arya langsung menutup teleponnya, disconnect.
emosiku memuncak, kesel banget.

Arya dan aku tuh, beda umur hanya setahun. 2 tahun lalu Arya sempat bekerja, lalu dia berhenti bekerja dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah lagi, ooh sorry salah, dia memutuskan untuk mengulang kuliahnya dari semester awal karena pindah kampus dan ganti jurusan. dia sengaja ambil kelas sore, dengan alasan biar bisa nyari kerja yang fleksibel. jadi niatnya adalah, dia bekerja pagi dan sore kuliah. Tapi sampai setahun kuliah inipun, Arya belum juga berniat mengirimkan surat lamaran ke perusahaan manapun. Janjinya palsu. Aku sempat khawatir dengan ini, yah call me materialistic but I'm realistic! semenjak Arya berhenti bekerja, hidupnya dia tergantung pada ibunya. jajan, bensin, makan, semua minta sama ibunya, which is akupun nggak tega kalau setiap ngedate minta sama ibunya. Okay, nggak setiap date-an kita selalu dia yang bayarin, kadang kita bayar masing-masing atau terkadang semua aku yang bayar. Tapi kan aku cewek, aku pacarnya, aku pengen dimanja, pengen dibeliin hadiah-hadiah lucu. (Ok, kali ini keliatan kalau aku memang Realistic)  Jadi, belakangan ini kita jarang sekali ngedate, walaupun setiap hari dapat dipastikan ketemu. Arya selalu menyempatkan dirinya menjemputku ke kampus setelah dia pulang kulaih, aku juga ambil kuliah malam tapi beda kampus dengan Arya. Tapi setelah itu hanya mengantarkan aku pulang saja, kadang ngobrol sebentar di teras rumahku atau bahkan Arya hanya nge-drop sampai depan rumah kalau dia lagi banyak tugas kuliah.
Jadi memang, belakangan ini hubungan ku agak kurang baik dengan Arya.

Sari_xo: kenapa ditutup teleponnya?
Arya911: abis kamu bawel!
Sari_xo: ooh jadi lo ngatain gue bawel? yah gimana gue nggak bawel! Gue udah di kantor dari pagi, kerjaan gue numpuk, walaupun sakit perut melilit gue paksain kerja. Gue nyari uang! Elo, disuruh mandi doang apa susahnya sih?
Arya911: kenapa lo jadi marah-marah gini sih? nanti aja mandinya sebelum ke kampus, sekalian. kalau mandi sekarang nggak seger lagi nanti.

Aku ini keras kepala, aku ini orang yang setiap kemauannya harus selalu dituruti kalau nggak aku bisa marah.

Sari_xo: yaudah sih mandi dulu aja. nanti mau berangkat bisa kan mandi lagi?
Arya911 sign out

kebiasaan Arya selalu memutuskan jalur komunikasi kalau aku mulai emosi. kepalaku semakin mumet, perut ini semakin melilit. Aku telepon lagi Arya, kali ini bukan nada nggak diangkat, tapi langsung dia reject.

akhirnya satu sms yang selalu aku sesalin sampai sekarang terkirim, ~Kalau km ga mandi jg, mendingan kita PUTUS!~
damn, how stupid am I? cuman gara-gara mandi aku mau putusin pacar aku yang sabarnya nggak ketulungan ini, yang selalu nyempetin meluk aku kalau aku lagi sedih, yang selalu ngebeliin aku DVD CSI series. Tapi yah itulah.. kalau cewek udah emosi karena PMS dan kebanyakan tekanan, dia suka nggak mikir panjang.
 dan balasan dia yang bikin aku nggak bisa lupa sampai sekarang, ~ok, kita PUTUS! jangan hubungin aku lagi mulai skrg.~
***

pagi itu, aku sengaja bolos kantor dan datang ke rumahnya bawa lontong padang kesukaannya untuk sarapan. Rumahnya kosong seperti biasa. Ibunya sudah berangkat kerja. Aku terus-terusan menekan bel rumahnya, aku telepon HP-nya gak aktif. tapi aku tau, dia ada di rumah. dia masih tidur, korden kamarnya masih tertutup rapat.

*ceklek*
pintu depannya terbuka,
"mau ngapain?" tanyanya dengan muka kesal, karena dibangunin paksa.
aku pasang senyumku paling manis, "bawain ini buat kamu sarapan! sarapan bareng yuk?!" ucapku sambil menyodorkan lontong padang yang aku bawa.
aku disuruh masuk. Lontong Padangnya dia letakkan begitu saja di meja makan, dia masuk ke kamarnya lagi. tidur lagi.

"Ya.. maafin aku yah.." ujarku tulus.
Arya tidur memunggungiku yang tengah duduk di kasurnya sambil memeluk gulingnya, ia hanya menjawab "hhhmmm"
"Ya... bangun dong!" perintahku sambil mengguncang-guncang tubuhnya. "kamu maafin aku kan?"
Arya tiba-tiba berbalik, duduk, dengan muka marah dia menatap mataku. Tatapan yang selalu buat aku takut, "gue maafin lo! Udah! jangan ganggu gue lagi!"
#DEG aku sedih, aku ketakutan. yang bisa aku lakukan hanya menangis di sofa, di pojok kamarnya.
Aku menangis seharian disitu, Arya tak mempedulikan aku. sampai siang dia bangun tidur, ngerjain tugasnya, mandi, makan aku hanya melihatnya beraktifitas sambil menangis, ia tetap tidak memperdulikan aku. Aku seperti kasat mata. Aku juga nggak berani ngomong sama dia, aku hanya bisa diam dan menangis, bahkan rasa lapar dan haus ini tak ku hiraukan. sampai akhirnya jam 4 sore Arya mau berangkat kuliah, dia mengambil kursi dan duduk di depanku.

"Capek?" dia bertanya dengan nada halus, sambil menyodorkan segelas air putih.
Aku hanya bisa mengangguk.
"Pulang yuk! aku mau kuliah, sekalian aku anter kamu pulang. atau kamu mau langsung kuliah juga?" tanyanya.
aku menggeleng.
"Yaudah kita pulang yah, Sar.."
Aku menggeleng lagi. "Kita baik-baik aja kan?"
Arya tersenyum, "Setelah aku anterin pulang, kita baik-baik aja kok. kamu gak usah khawatirin aku lagi."
Aku tau banget nih maksudnya Arya, nggak bisa berkata apa-apa, aku langsung menangis lagi.
Muka Arya berubah marah lagi, dia berdiri di depanku, lalu menarik tanganku.
"Aku gak mau pulang!!!" Teriakku di telinganya


- (oleh @_citz - http://sisepatumerah.tumblr.com)

No comments:

Post a Comment